Sukses

Meski Diprotes, Suporter Afsel Tetap Pakai Vuvuzela

Meski banyak diprotes, suporter Afrika Selatan tampaknya tetap akan membawa vuvuzela, terompet khas Afrika Selatan yang kekuatan suaranya konon lebih keras dari suara jet komersial dan bisa mengganggu konsentrasi lawan.

Liputan6.com, Johannesburg: Meski banyak diprotes, suporter Afrika Selatan tampaknya tak bergeming dan tetap akan membawa vuvuzela, terompet khas Afrika Selatan yang kekuatan suaranya konon bisa mengganggu konsentrasi lawan.

Para pendukung Bafana-Bafana justru berharap, suara vuvuzela bisa membantu tim Afrika Selatan mengalahkan tim Uruguay yang akan berlaga di Stadion Loftus Versfeld di kota Pretoria pukul 01:30 WIB malam nanti.

Seperti dilaporkan Reporter Liputan6 SCTV Aryo Adhi dari Johannesburg, vuvuzela banyak diprotes karena suaranya sangat mengganggu. Stasiun TV BBC bahkan berencana mematikan suara latar atau natural sound pertandingan nanti, karena suara vuvuzela membuat pemirsanya terganggu. Jadi nantinya hanya suara komentator saja yang akan terdengar saat siaran pertandingan berlangsung.

Kontroversi suara vuvuzela memang beralasan. Hasil survei terkini, suara yang ditimbulkan vuvuzela mencapai 127 desibel, melebihi angka kebisingan tabuhan drum yang 122 desibel, atau peluit wasit yang hanya setara 121,8 desibel (baca: Kontroversi Bising Vuvuzela).

Bahkan menurut sebuah klaim tabloid di Inggris, saat pembukaan PD 2010, Jumat (11/6) lalu, kebisingan vuvuzela berada di atas ambang normal yang bisa diterima telinga manusia (Baca: Vuvuzela Lebih Bising dari Jet Komersial).





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini