Sukses

Prospektif, Olahraga Anyar Ini Didaftarkan ke KONI

Menpora dukung berkembangnya olahraga anyar yang bisa jadi lumbung prestasi di masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bakal mendapatkan cabang olahraga anyar yang bisa sumbang prestasi di masa mendatang. Olahraga yang sudah terkenal di Asia Tenggara tapi cukup asing di Indonesia yaitu, dodgeball.

Olahraga yang mirip handball ini bakal segera didaftarkan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Saat ini, olahraga yang sering dipertandingkan di festival trampolin itu sudah ada di Malaysia, Singapura, Thailand dan Myanmar.

"Target kami, tahun ini federasi sudah terbentuk. Kami sudah memperkenalkan olahraga ini ke KONI, katanya mirip handball," ujar pendiri dodgeball Indonesia, Prem Kumar pada peluncuran Amped Trampoline Park di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (12/1/2017) seperti rilis yang diterima media.

Menpora Imam Nahrawi dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita turut hadir langsung di acara peluncuran Amped Trampoline Park kemarin. Rencananya, Prem Kumar sendiri akan menggelar kompetisi dodgeball di Jakarta yang akan diikuti 28 universitas di Indonesia.

"Setelah kompetisi, mungkin federasi akan mulai berdiri. Nanti diharapkan bisa jadi anggota KONI," ujar Prem yang juga CEO Amped Indonesia ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mirip Bola Tangan

Dodgeball merupakan olahraga yang dimainkan pakai tangan, mirip handball. Olaharaga ini dimainkan dengan trampolin, melompat-lompat di atas matras yang empuk. Satu tim terdiri dari empat pemain. Pertandingan digelar selama empat babak dan satu babak berdurasi tiga menit.

"Bentuk permainannya simpel, tapi akan memberi dampak yang luar biasa buat pemain. Ini nanti bisa jadi olahraga prestasi (dodgeball), kami akan dorong ke arah sana. Tentunya ini terobosan baru bagi olahraga prestasi, apalagi dodgeball dikenal banyak pihak dikawasan Asia Tenggara, tentu ini menjadi salah satu yang menarik nantinya," ucap Imam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.