Sukses

5 Pemain yang Tergiur Uang Liga Tiongkok

Bayaran selangit dari klub-klub Liga Tiongkok tidak bisa ditolak oleh pemain-pemain ini.

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok belakangan menjadi magnet bagi para pesepak bola dunia. Bayaran tinggi yang ditawarkan klub-klub Liga Tiongkok membuat para pemain papan atas bersedia hijrah.

Kebanggaan bermain di liga bergengsi di Eropa perlahan mulai pudar. Uang besar yang ditawarkan Tiongkok tidak bisa mereka tolak sehingga keputusan pindah pun jadi pilihan.

Padahal, para pemain yang memilih hengkang ke Liga Tiongkok itu masih memiliki karier yang bagus di Eropa atau pun Amerika Latin. Beberapa malah punya kesempatan juara bersama klubnya saat itu, sebelum tergiur hengkang ke Negeri Tirai Bambu.

Ternyata, peluang menjadi juara di kompetisi Eropa tidak menjadi pertimbangan. Uang menjadi hal yang lebih penting bagi para pemain tersebut, sehingga bermain di kompetisi yang levelnya tertinggal di bawah Eropa seperti Liga Tiongkok pun tidak masalah.

Berikut 5 pemain yang lebih pentingkan uang ketimbang prestasi:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Demba Ba

Demba Ba

Di Liga Inggris, nama Demba Ba dikenal, karena mampu menjadi mesin gol bagi klub-klub yang dibelanya. West Ham United dan Newcastle United pernah dia perkuat.

Setelah itu, Demba Ba hijrah ke Chelsea, gajinya pun ikut meningkat. Membela klub besar membuat kans Demba Ba mengangkat trofi juga tergolong sangat besar.

Tapi, ia harus jadi pelapis Diego Costa sehingga tak lama memutuskan hengkang ke Besiktas. Sampai kemudian uang melimpah dari klub Tiongkok, Shanghai Shenhua membuatnya tergiur untuk pindah di usia 31 tahun.

Langkah ini dianggap persiapan Demba Ba sebelum pensiun. Namun, cedera parah malah menimpa pemain asal Senegal ini, sehingga hingga sekarang dia masih absen.

3 dari 6 halaman

Carlos Tevez

Carlos Tevez

Di Liga Inggris dan Liga Italia, nama Carlos Tevez begitu harum. Bersama Manchester United dan Manchester City, Tevez mampu menjadi juara, demikian juga di Juventus.

Penyerang asal Argentina itu kemudian memutuskan pulang kampung dan memperkuat Boca Juniors dalam usia 31 tahun. Tiba-tiba, Tiongkok menawarkan gaji fantastis kepada Tevez untuk meninggalkan Boca Juniors.

Tawaran itu pun tidak bisa ditolak Tevez, yang sekarang sudah berusia 32 tahun. Shanghai Shenhua menjadi klub Tevez sekarang dan bukan tak mungkin pensiun di sana.

4 dari 6 halaman

Hulk

Hulk

Transfer Hulk ke Shanghai SIPG sempat menghebohkan sepak bola dunia. Maklum, kala itu Hulk digadang-gadang bakal hengkang ke Liga Inggris atau Liga Spanyol.

Zenit St. Petersburg, klub Hulk saat itu, menerima tawaran 55,8 juta euro dari Shnghai SIPG. Jumlah yang tidak bisa ditandingi klub-klub Eropa, yang juga berminat mendatangkan Hulk.

Akhirnya, kekuatan uang berbicara, Hulk yang menerima gaji fantastis per pekan juga setuju pindah ke Tiongkok. Hulk juga harus melupakan peluang dipanggil Timnas Brasil, karena level Liga Tiongkok tidak menjadi pertimbangan.

5 dari 6 halaman

Oscar

Oscar

Usianya masih 25 tahun dan punya peluang menjadi juara bersama Chelsea. Tapi, Oscar memutuskan menerima tawaran menggiurkan dari klub Tiongkok, Shanghai SIPG.

Chelsea tidak menolak tawaran 60 juta euro dari Shanghai SIPG. Demikian juga Oscar, yang mendapatkan upah sangat besar saat menandatangani kontrak untuk Shanghai SIPG.

Seperti halnya Hulk, Oscar pun kemungkinan bakal dilupakan Timnas Brasil. Oscar lebih fokus mengumpulkan uang di usia muda ketimbang mengoleksi trofi-trofi bergengsi sepak bola dunia.

6 dari 6 halaman

Axel Witsel

Axel Witsel

Ketika kabar kepindahannya ke Juventus dinilai tinggal menunggu waktu untuk direalisasikan, Axel Witsel membuat keputusan kontroversial. Witsel memilih menerima tawaran ke Liga Tiongkok, ketimbang gabung Juventus.

Gelandang asal Belgia itu hengkang ke Tianjin Quanjian, karena besarnya gaji yang ia terima di sana. Padahal usia Witsel masih 27 tahun, dan masih berstatus pemain internasional Belgia.

Kepindahan Witsel ke Tiongkok banyak disesalkan orang, karena ia punya karier cemerlang di Eropa. Sayang, Witsel tak kuasa menahan godaan gaji selangit dari Tiongkok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.