5 Bintang Liga Inggris yang Memulai Karier dari Non-Liga

Vardy menjadi contoh sahih permata tersembunyi itu. Striker Leicester City ini menghabiskan lima tahun karier awalnya bersama non-liga di Stockbridge. Kemudian bersama Halifax Town dan Fleetwood Town.

Leicester City sendiri hanya membayar uang 1 juta pounds saja untuk datangkan Vardy dari Fleetwood. Namun, uang itu jadi investasi berharga.

Vardy menciptakan 24 gol bagi Liecester City pada ajang Premier League 2015-2016. Dia hanya berselisih satu gol saja dari Harry Kane yang jadi top skorer musim lalu.

Dalam waktu tujuh tahun, Smalling menghabiskan untuk bermain di non-liga bersama Maidstone United di tingkat kedelapan liga Inggris. Saat itu, dia sukses melakoni 16 pertandingan untuk klub tersebut.

Akan tetapi, bakatnya tercium oleh Fulham yang membawanya ke Liga Inggris. Selama dua musim berseragam Fulham, dia akhirnya direkrut oleh Manchester United.

Kini, Smalling menjadi kapten di Old Trafford dan menjelma jadi kunci Manchester United. Perjuangan tak akan mengkhianati hasil.

Ings sebenarnya memulai karier di AFC Bournemouth. Namun, dia tak pernah bermain di awal kariernya dan akhirnya dipinjam ke klub non-liga, Dorchester Town.

Kariernya cukup cemerlang dengan mencetak empat gol dari 9 laga. Hal itu tercium oleh Burnley. Dia sukses membuktikannya dengan performa. Ya bersama Burnley dia berhasil mencetak 26 gol di semua kompetisi sehingga membawa Burnley naik ke Liga Inggris pada 2004.

Liverpool yang jatuh hati akhirnya membujuk Ings. Dia berhasil pindah ke The Reds secara cuma-cuma.

Austin mengawali kariernya dengan bermain di klub-klub non-liga. Bahkan, Austin juga sempat merasakan bekerja di pembangunan konstruksi di Basingstoke pada 2009.

Baru pada musim 2009-2010 bakatnya mulai tercium. Dia bermain bersama dengan Swindon Town di League One. Dari sana, Austin pindah ke Burnley untuk bermain di Championship dan akhirnya pindah lagi ke QPR.

Usai semusim memperkuat QPR di Championship, Austin memiliki karier yang menanjak usai jadi pemain terbaik bulanan pada Desember 2014 lalu. Usai QPR terdegradasi, musim ini Southampton meminangnya. Dalam 19 laga sejauh ini, dia sudah berhasil menyarangkan tujuh gol.

Siapa yang mengira saat ini Williams berhasil jadi tulang punggung Everton. Padahal, pada 2008 lalu, dia masih menjalani masa sulit dengan bergabung di klub non-liga, Stockport County.

Dua musim pertamanya dia habiskan di Hednesford Town dan pindah ke Stockport secara cuma-cuma. Swansea City pertama kali menemukan bakatnya. Ya, bersama Williams, Swansea sukses memenangkan League One dan Divisi Championship serta mengantarkan klub ke Liga Inggris.

Kebersamaan 8 tahun bersama Swansea akhirnya berakhir pada musim ini. Bek timnas Wales itu memilih untuk hijrah ke Everton.

I. Eka Setiawan