Sukses

Beban Jaga Rekor Menghilang, Madrid Fokus Hadapi Sisa Kompetisi

Madrid berusaha bangkit setelah rekor 40 laga tidak terkalahkan terhenti.

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid sudah melupakan kegagalan memperpanjang laju tidak terkalahkan. Tidak lagi 'dituntut' menjaga rekor, pelatih Zinedine Zidane bisa fokus mempersiapkan tim menghadapi fase akhir kompetisi.

Manajemen skuat ini penting jika Madrid mau sukses melewati tantangan. Los Blancos tentu tidak mau kerja keras di awal musim sia-sia karena terlalu cepat memforsir kekuatan.

Namun, leg pertama perempat final Copa del Rey melawan Celta Vigo di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (19/1/2017) dinihari WIB, tidak termasuk ke dalamnya. Madrid membutuhkan modal demi memuluskan langkah menuju putaran selanjutnya.

Maka, tidak heran jika Zidane memasukkan pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo ke skuat. Sudah 13 kali merobek gawang Celta di lima partai kandang terakhir, Ronaldo bisa jadi andalan Madrid untuk meraih kemenangan.

"Celta tim kuat. Maka kami tidak boleh meremehkan. Kami tidak mungkin main-main karena Copa del Rey menggunakan sistem gugur," kata Zidane, dikutip Daily Mirror.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keuntungan Faktor Kandang

Musim ini Madrid memprioritaskan Copa del Rey demi memenuhi ambisi menjadi treble winners. Tapi, mesti diakui, konsentrasi utama Los Blancos tertuju ke La Liga. Di ajang ini, mereka mendapat keuntungan dari jadwal kompetisi.

Madrid akan menjamu empat tim penghuni 6 besar klasemen sementara di kandang sendiri. Los Blancos menerima Real Sociedad (peringkat 5) bulan ini, disusul kedatangan Barcelona (3) dan Atletico Madrid (4) pada April, serta duel versus Sevilla (2) di Mei. Satu-satunya laga tandang Madrid melawan penghuni papan atas terjadi di Estadio El Madrigal, markas Villarreal (6), pada Februari.

Kondisi ini menguntungkan mengingat nyamannya Madrid di rumah sendiri. Mereka belum terkalahkan di sembilan pertandingan dan mengoleksi 23 angka. Hanya Sevilla (24 poin) yang memiliki rekor lebih baik.

Kalender Madrid juga lebih bersahabat ketimbang dua rival terdekat. Laga kandang Sevilla hanya melawan Sociedad dan Villarreal. Sedangkan mereka mesti mengunjungi markas Atletico, Barcelona, dan Madrid.

Barcelona turut mendapat rintangan berat dengan mengunjungi kandang Atletico dan Madrid. Sementara duel kontra Sevilla, Villarreal, dan Sociedad digelar di Camp Nou.

3 dari 3 halaman

Faktor Positif Rekor

Pemain Real Madrid terpaku dan kecewa saat dikalahkan Sevilla pada lanjutan La Liga di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Minggu (15/1/2017). Hasil 1-2 menghentikan rekor 40 laga tidak terkalahkan Madrid. (AP/Angel Fernandez)

Selain itu, Madrid juga lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Mereka dijadwalkan bersua wakil Italia Napoli, bulan depan.

Kesuksesan Madrid menjaga peluang merebut tiga gelar tidak lepas dari laju mereka sejak akhir musim lalu. Sejak ditumbangkan VfL Wolfsburg, April 2016, Sergio Ramos dan kawan-kawan tidak menderita hasil negatif selama 40 pertandingan.

Capaian tersebut membantu mereka mencatat rekor Spanyol. Madrid menyalip capaian Barcelona yang tidak terkalahkan pada 39 laga pada 2015-2016.

Sayang, Madrid gagal memperbaharui sejarah antarliga terbaik Eropa. Rapor terbaik masih tercatat atas nama Juventus yang tidak tumbang di 43 partai sepanjang 2011-2012.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.