Sukses

Dua 'Pukulan' Bisa Meruntuhkan Real Madrid

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid sempat memecahkan rekor Barcelona setelah menorehkan 40 pertandingan tanpa kekalahan. Namun, catatan gemilang itu belakangan malah tercoreng.

Dalam dua pertandingan beruntun, Los Merengues menelan kekalahan. Kekalahan pertama dialami Real Madrid 1-2 dari Sevilla di ajang La Liga pada akhir pekan lalu.

Kemudian, tim arahan Zinedine Zidane ini menyerah 1-2 dari Celta Vigo di Santiago Bernabeu dalam laga leg pertama perempat final Copa del Rey. Dua kekalahan itu membuat Real Madrid terpukul.

Di pertandingan melawan Sevilla, Madrid sesungguhnya tampil dengan kekuatan penuh. Tapi, gol menit-menit akhir Stevan Jovetic, yang baru digaet Sevilla dari Inter Milan, mampu menundukkan klub ibu kota Spanyol itu.

Dalam laga kontra Celta Vigo, Zidane merotasi timnya, terutama di lini serang. Marcos Asensio dan Lucas Vazquez dimainkan sejak menit awal untuk menemani Cristiano Ronaldo di lini depan. Sementara posisi kiper dipercayakan kepada Kiko Casilla.



"Kami memainkan pertandingan yang aneh," kata Zidane, seperti dilansir Soccerway.

"Ini adalah momen yang buruk, kita tidak akan menyembunyikan ini. Dua pertandingan (kalah) berturut-turut, sesuatu yang terjadi," ucap pelatih asal Prancis ini.

"Kami bermain melawan rival yang sangat baik yang membuat sulit bagi kami. Kami tidak tahu bagaimana mengelola dengan baik permainan," ujar Zidane menambahkan.

Kekhawatiran juga dirasakan gelandang Real Madrid, Casemiro, mengenai dua kekalahan beruntun itu. Bagi Casemiro, kekalahan dari Celta Vigo tak bisa diterima. Soalnya, Real Madrid punya kewajiban untuk selalu menang.



Kekalahan lawan Sevilla disebutnya membuat Real Madrid kehilangan momentum bagus. "Ya, sangat mengkhawatirkan kami kalah lagi," katanya seperti dikutip Marca.

"Real Madrid tak pernah diizinkan untuk kalah. Kekalahan lawan Sevilla benar-benar menyakiti kami," papar pemain asal Brasil ini.

Terkait nasib mereka di Copa del Rey, Real Madrid terancam mengikuti rekor buruk mereka. Jika gagal memenuhi syarat, Los Blancos akan merasakan nestapa sama seperti dua kesempatan sebelumnya.

Madrid sudah dua kali tumbang dengan skor 1-2 saat menjamu lawan di Copa del Rey. Dan pada setiap kesempatan mereka selalu gagal membalikkan keadaan.



Pengalaman pertama diberikan Valencia pada 1995. Seusai dibungkam 1-2 di Estadio Santiago Bernabeu, Madrid mencicipi hasil serupa pada pertandingan kedua. Mereka pun kalah agregat 2-4.

Peristiwa kedua terjadi tahun 2012. Los Blancos cuma mampu mengimbangi Barcelona 2-2 pada pertandingan kedua di Camp Nou. Skor itu tidak cukup untuk membalikkan keadaan setelah menyerah 1-2 pada duel pembuka.

"Adalah baik bagi kita untuk memiliki pertandingan lain pada hari Sabtu. Sepak bola adalah seperti itu, itu adalah saat yang buruk, tapi kami akan keluar dari itu semua bersama-sama," ujar Zidane.



"Kami tidak bermain seperti yang kita telah mempersiapkan untuk permainan, intensitas yang tidak baik di awal. Kami bermain baik di Sevilla, hari ini sedikit lebih buruk, tapi tidak ada alasan untuk khawatir."

"Skuat ini marah pada kekalahan, tapi kami harus lebih intens, lebih energik, dan yang akan membawa kita keluar dari kekecewaan ini," papar Zidane.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini