Sukses

Menpora akan Bikin Aturan Soal Pengerahan Suporter

Menpora minta agar pengerahan suporter khususnya sepak bola dapat di diatur dengan baik

Liputan6.com, Jakarta Menpora Imam Nahrawi didampingi Asdep Olahraga Prestasi Chandra Bhakti dan Staf Khusus Olahraga Taufik Hidayat menerima kunjungan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman  di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Menpora Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2017). Tono datang bersama Wakil Ketua Umum Inugroho, Bendahara Umum Jhony Awuy dan Kepala Bidang Olahraga Nanang

Dalam kunjungan ini Tono menyampaikan terima kasih bahwa program-program KONI banyak dibantu Kemenpora. "Kami hadir melaporakan kepada Pak Menteri terkait persiapan Rapat Anggota Tahunan KONI tanggal 21-22 Februari kami berharap Pak Menteri dapat hadir untuk membuka dan menjadi narasumber," ujar Tono.

 
Terkait Sentra Pembinaan Olahraga di delapan provinsi, lanjutnya, KONI akan mendukung tetap adanya PPLP. "PPLP sangat penting supaya tidak hilang momen-momen yang telah ada terkait Sentra Pembinaan Olahraga di delapan provinsi, salah satu syaratnya telah pernah menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON)," tambahnya.

"Saya memiliki wacana untuk PON ke depan dapat digelar setiap dua tahun. PON 2022 Papua supaya agar dapat digelar di dua provinsi Papua dan Papua Barat, tolong carikan cabor yang dapat di gelar di Papua Barat," kata Menpora menanggapi.

Menurutnya, para atlet setelah mengikuti PON dia langsung ikut SEA Games hingga ke Olimpiade. "Seperti PON Jabar kemarin saya nilai tidak banyak memakai APBN sehingga selanjutnya provinsi akan merencanakan APBD nya lebih matang untuk agar even olahraga terbesar nasional ini berjalan lancar," katanya.

Selain itu Menteri asal Bangkalan Madura ini juga membahas terkait sportivitas suporter. "Mari kita ajak media untuk membangun dan bertanggung jawab agar pengerahan suporter khususnya sepakbola dapat di diatur dengan baik, kami akan berikan beberapa peraturan seperti membuat yel-yel yang bertemakan persatuan dan lain sebagainya," ujar Menpora.
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.