Sukses

5 Kekalahan Terbesar Barcelona di Eropa

Barcelona beberapa kali merasakan kekalahan defisit empat gol di pentas Eropa.

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona masih merasakan sakit hati akibat dipermalukan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions. Dihajar 0-4 pada leg pertama 16 besar di Parc des Princes, Rabu (15/2/2017) dinihari WIB, kesempatan menduduki takhta tertinggi Benua Biru pun menipis.

Angel Di Maria (2), Julian Draxler, dan Edinson Cavani menjadi biang keterpurukan Barcelona di Paris. Ketiganya leluasa menembus pertahanan tim tamu untuk merobek gawang Marc-Andre ter Stegen.

Lini tengah dan depan juga tidak berdaya. Trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar yang biasanya berkontribusi gagal mengancam tuan rumah.

"Terkadang, dalam sepak bola hal seperti ini terjadi. Semua pemain Barcelona sangat frustrasi," ujar kapten Barcelona Andres Iniesta, dilansir Marca.

Alhasil, Barcelona merasakan salah satu kekalahan terbesar selama berpartisipasi di Benua Biru. Klub Catalunya tersebut sebelumnya sudah empat kali dipermalukan dengan skor serupa.

Berikut daftar tim yang mampu mempermalukan El Azulgrana seperti ditelusuri Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

AC Milan

Barcelona dipermalukan AC Milan pada final Liga Champions 1993-1994. (Perarnau Magazine)Kekalahan paling terkenal Barcelona. Mengandalkan dream team asuhan Johan Cruyff, mereka sangat diunggulkan saat menghadapi AC Milan pada final Liga Champions 1993/1994.

Apalagi Milan tidak diperkuat Marco van Basten, Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Gianluigi Lentini, Florin Raducioiu, Jean-Pierre Papin, dan Brian Laudrup.

Namun kenyataan di lapangan bicara lain. Tim yang dihuni Pep Guardiola, Hristo Stoichkov, atau Romario tidak berdaya menghentikan amukan Milan. Pasukan Fabio Capello mencetak gol melalui Daniele Massaro (2), Dejan Savicevic, dan Marcel Desailly.

3 dari 5 halaman

Koln

Meski kini bukanlah tim papan atas Jerman, Koln merupakan salah satu kekuatan terdepan pada beberapa dekade silam. Mereka menunjukkannya dengan menghajar Barcelona pada duel babak kedua Piala UEFA 1980-1981.

Terdesak karena takluk 0-1 di kandang sendiri pada pertemuan pertama, Koln bermain heroik di partai penentu. Kiper legendaris Jerman Harald Schumacher membantu mereka mencatat clean sheet.

Sedangkan Gerhard Strack, Stephan Engels, Dieter Muller, dan Pierre Littbarski bergiliran merobek gawang tuan rumah.

Bek Barcelona Jose Antonio Ramos menjaga striker Koln Tony Woodcock pada duel Piala UEFA 1980-1981. (Express.de)

4 dari 5 halaman

Dynamo Kiev

Kekalahan 0-4 Barcelona lainnya di kandang sendiri. Kali ini giliran Dynamo Kiev yang memberi petaka.

Dynamo seakan ingin menunjukkan kesuksesan mengalahkan Barcelona 3-0 pada duel pertama fase grup Liga Champions 1997-1998 bukanlah kebetulan. Mereka menumbangkan lawan dengan skor lebih besar di markas lawan.

Andriy Shevchenko mencetak hattrick saat Dynamo Kiev menghancurkan Barcelona di 1997-1998. (Mundo Deportivo)

Andriy Shevchenko mengumumkan kehadirannya di pentas Eropa dengan mencetak hattrick. Sedangkan satu gol lainnya disumbang Serhiy Rebrov.

5 dari 5 halaman

Bayern Muenchen

Juga terbilang mengejutkan meski Bayern bukanlan tim sembarangan. Menjamu Barcelona di Allianz Arena, raksasa Jerman tersebut sukses melesakkan empat gol tanpa balas.

 Mario Gomez mencetak gol kedua Bayern Muenchen pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Barcelona, April 2013. (AFP/Odd Andersen)

Bertarung di semifinal Liga Champions 2012-2013, Thomas Muller (2), Mario Gomez, dan Arjen Robben bergantian menjebol gawang Victor Valdes.

Kekalahan ini memupus semangat Barcelona. Terbukti, Gerard Pique dan kawan-kawan tumbang 0-3 pada leg kedua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini