Sukses

Pemain Indonesia Berpeluang Tembus NBA

NBA membantu dengan menghadirkan program Jr NBA Indonesia yang sudah masuk tahun keempat.

Liputan6.com, Surabaya - Belum pernah ada pemain dari Asia Tenggara yang mampu menembus NBA. Kendala utama pebasket Asia biasanya adalah fisik yang kalah tinggi dan besar dari pemain Amerika Serikat, Eropa maupun Afrika.

Namun perkembangan terakhir di NBA membuat pebasket Asia Tenggara termasuk Indonesia bisa memiliki harapan untuk main di NBA suatu hari nanti.

"Permainan di NBA sekarang tidak hanya mengandalkan big man, sekarang pemain outside juga jadi andalan. Pemain bertubuh kecil juga punya peluang bagus. Asal bisa shoot dengan baik dan punya kecepatan. Kecepatan yang dimiliki pemain bertubuh kecil jadi kelebihan," ujar Jim Wong, Vice President NBA Asia.

"Kita lihat Isaiah Thomas yang bertubuh kecil sekarang merupakan salah satu mesin angka di NBA. Tinggi Isaiah mungkin sama dengan mayoritas orang Indonesia. Sekarang siapa saja bisa jadi bintang di NBA tak peduli postur tubuh. Ada juga Nate Robinson yang pernah juara kontes slam dunk meski posturnya tidak tinggi."

Untuk membantu Indonesia menghasilkan pebasket tangguh, NBA membantu dengan menghadirkan program Jr NBA Indonesia yang sudah masuk tahun keempat.

"Kami mengidentifikasi masalah pada anak-anak. Sekarang anak-anak kebanyakan memiliki masalah kelebihan berat badan karena tidak aktif bergerak. Anak-anak sekarang banyak main video games daripada berolahraga. Jr NBA masuk dan turut mempopulerkan bola basket di kalangan anak-anak. Ini solusi agar anak-anak lebih aktif dan sehat agar punya masa depan bagus. NBA pikir bisa dengan bola basket," kata Jim menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuki Tahun Keempat

Jr NBA di Asia Tenggara digelar di 6 negara. Selain Indonesia, ada Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Singapura. Di Indonesia, Jr NBA dilaksanakan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

"Jr NBA sudah empat tahun dan saya rasa sangat sukses. Setiap tahun peserta selalu bertambah dan terus berkembang. Orang tua juga menyambut dengan baik. Jangkuan semakin luas. Tahun depan kami berharap bisa menambah kota penyelenggaraan," tutur Jim.

"Yang menarik di Indonesia, partisipasi pemain wanita cukup besar. Mulai tahun ini kami menyamakan jumlah Jr NBA Indonesia All-Stars. Delapan pria dan delapan wanita."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.