Sukses

Sebelum Enrique, Ini 4 Pelatih Terhebat Barcelona

Johan Cruyff menempati urutan teratas dalam daftar pelatih terhebat Barcelona.

Liputan6.com, Barcelona - Sukses Barcelona menyandang status salah satu klub terbaik sepanjang masa adalah kontribusi beberapa pemain hebat yang sempat atau masih singgah. Namun, ada faktor lain yang juga memiliki andil.

Faktor tersebut adalah kejelian Barcelona dalam mencari pelatih cerdas. Sudah cukup banyak sosok hebat yang sempat menukangi Blaugrana. Dampaknya, sudah puluhan gelar bergengsi yang dikumpulkan mereka.

Kini, manajemen Barca harus kembali bekerja untuk mendapatkan pelatih hebat. Itu karena mereka akan segera berpisah dengan Luis Enrique. Bersama Enrique, mereka meraih dua gelar La Liga, dua Copa del Rey, satu Piala Super Spanyol, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Enrique sendiri memutuskan untuk tak memperpanjang kontraknya di Barcelona yang berakhir pada musim panas 2017. Berikut adalah daftar empat pelatih terhebat Barca sebelum era Enrique:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

4. Frank Rijkaard (2003-2008)

Ketika Rijkaard meneken kontrak pada 2003, sebagian besar fans tak terlalu antusias dengan prospek klub. Pendapat mereka berubah setelah Rijkaard merekrut Ronaldinho dari Paris Saint-Germain (PSG) di musim panas 2003.

Saat itu, Barca mulai menunjukkan dimulainya era kejayaan mereka dengan finis di urutan kedua klasemen La Liga 2003/2004. Itu adalah awal dari era kesuksesan Barca bersama Rijkaard.

Frank Rijkaard (AFP PHOTO/ JOSÉ LUIS ROCA)

Mulai dari gelar La Liga 2004/2005 hingga prestasi double winner pada musim 2005/2006. Ya, trofi La Liga dan Liga Champions saat itu menjadi titik awal kebangkitan Blaugrana. Ia juga melengkapi kesuksesannya dengan gelar Piala Super Spanyol 2005 dan 2006.

Bukan hanya soal gelar, Rijkaard juga memunculkan beberapa pemain hebat selama melatih Barca. Sebut saja Samuel Eto'o, Deco, dan Ludovic Giuly. usai kalah 1-4 dari Real Madrid pada 8 Mei 2008, Presiden Joan Laporta mengumumkan Rijkaard tak akan lagi menjadi pelatih kepala usai musim 2007/2008.

3 dari 5 halaman

3. Ferdinand Daucik (1950-1954)

Banyak klub yang telah menikmati racikan tangan dingin Daucik, dan Barca adalah salah satunya. Ia tiba bersama saudara iparnya, Lazlo Kubala, dan menjalani empat tahun yang penuh kesuksesan.

Salah satu bukti kesuksesannya adalah memenangkan lima gelar dalam setahun. Di bawah asuhannya, pemain-pemain hebat muncul di Barca. Sebut saja Kubala, Pedro Pablo Velasco, Antoni Ramallets, dan Joan Segarra.

Ferdinand Daucik (Alchetron)

Dominasi mereka terlihat jelas pada 1950-an. Selama di sana, pria yang mengembuskan napas terakhirnya pada 14 November 1986 itu memenangkan dua gelar La Liga, tiga Copa del Generalisimo, satu Copa Latina, dan satu Copa Eva Duarte.

Pria asal Slovakia itu meninggalkan Barca pada 1994 karena memiliki beberapa perbedaan dengan skuat tim utama. Namun, dampak kehebatannya sebagai pelatih masih dirasakan Barcelona hingga sekarang.

4 dari 5 halaman

2. Pep Guardiola (2008-2012)

Nama Guardiola jelas harus dimasukkan ke dalam daftar ini. Permainan tiki-taka semakin lengket di Barcelona selama Guardiola ada. Gaya permainan tersebut terbukti sangat menarik dilihat dan efektif untuk memenangkan permainan.

Mantan pelatih Barcelona yang kini menangani Manchester City, Josep Guardiola. (AFP/Aris Messinis)

Dibantu dengan sihir Lionel Messi, Guardiola pun berani mengambil keputusan untuk menjual Ronaldinho, Deco, hingga meminggirkan Zlatan Ibrahimovic. Berkat tangan dingin Guardiola, Blaugrana mencatat 179 kemenangan, 47 hasil imbang, dan hanya 21 kalah dari 247 laga.

Total persembahannya adalah 14 gelar, termasuk tiga La Liga dan dua Liga Champions. Ia juga pelatih yang gemar memanfaatkan bakat-bakat La Masia untuk tim utama. Sergio Busquets dan Pedro Rodriguez adalah contoh pemain yang dipromosikan Guardiola.

5 dari 5 halaman

1. Johan Cruyff (1988-1996)

Baik sebagai pemain maupun pelatih, karier Cruyff terbilang fenomenal. Namun, ia lebih dikenal berkat perannya sebagai pelatih tim impian Barca di awal 1990-an. Dominasi Barca di jagat sepak bola Eropa dan dunia dimulai dari eranya.

Tak hanya jumlah trofi, tapi juga dalam gaya bermain yang diterapkan Cruyff benar-benar mengagumkan. Ketika ia datang, Barca tengah dilanda krisis finansial. Namun, berkat Cruyff masalah itu mampu teratasi hanya dalam enam tahun.

Pelatih Barcelona, Johan Cruyff usai meraih trofi Liga Champions 1992. (dari kiri ke kanan: Cruyff, Michael Laudrup, dan Hristo Stoichkov. (Daily Mail).

"Ia (Cruyff) adalah pemain yang indah, brilian, dan inspiratif. Namun, apa yang ia lakukan sebagai pelatih tak tertandingi," kata penulis ternama Jonathan Wilson.

Secara keseluruhan, ia memenangkan empat gelar La Liga, satu Liga Champions, satu Piala Winners, satu Copa del Rey, satu Piala Super Eropa, dan tiga Piala Super Spanyol. Karenanya, Barca begitu berduka ketika Cruyff menutup mata untuk selama-lamanya pada 24 Maret 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini