Sukses

Mantan Lawan Chris John Kritik Duel Mayweather Jr Vs McGregor

Pertarungan Mayweather Jr melawan McGregor dianggap mencederai olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Petinju asal Meksiko, Juan Manuel Marquez, ikut angat bicara seputar rencana pertarungan Floyd Mayweather Jr melawan perarung MMA asal Irlandia, Conor McGregor. Menurutnya, duel tersebut akan menodai olahraga secara umum, utamanya rasa hormat terhadap masing-masing cabang.

Media beladiri, flocombat.com, melaporkan bahwa pertarungan Mayweather Jr dan McGregor tinggal menunggu waktu. Meski baru tentatif, duel yang rencananya akan mengikuti aturan tinju tersebut kemungkinan besar akan dijadwalkan di T Mobile Arena, Las Vegas, 10 Juni 2017.

Banyak pihak yang menantikan duel langka ini. Apalagi keduanya sangat tenar di masing-masing cabang yang diikuti. Mayweather Jr merupakan mantan petinju yang tidak terkalahkan hingga pensiun. Sedangkan McGregor tecatat sebagai salah satu petarung MMA terbaik di pentas UFC.

Promotor juga kabarnya telah bersedia membiayai duel ini. Namun bagi Marquez, pertarungan Mayweather Jr Vs McGregor tidak perlu digelar karena akan mencederai olahraga secara umum.

"Ini pelecehan terhaap olahraga, untuk tinju, dan terhadap UFC sendiri. Setiap cabang olahraga layak dihormati. Dalam hal ini, tinju dan MMA," ujar Mayweather Jr seperti dilansir AS.

"Anda tidak bisa menggelar duel seperti ini. Ini sama saja mempertemukan petinju dengan pesepak bola, atau dengan pemain basket, atau sebaliknya. (Duel) Ini mustahil," kata Mayweather Jr. 

Marquez sendiri pernah menjajal ketangguhan Mayweather Jr di atas ring 2009 lalu. Namun pria yang kini sudah 43 tahun itu dinyatakan kalah angka mutlak setelah bertarung selama 12 ronde.

Sepanjang kariernya, Marquez juga pernah berhadapan dengan petinju-petinju dari Asia semacam Manny 'Pacman' Pacquiao dan Chrsis John. Dari tiga pertemuan dengan Pacquiao, Marquez berhasil memenangkan duel terakhir dengan memukul KO Pacman di ronde ke-6. Sedangkan saat melawan Chris John di Kutai Kartangeara, Marquez hanya dinyatakan kalah angka mutlak, 4 Maret 2006.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.