3 Guru Paling Berpengaruh Michael Essien

Tidak salah jika Essien menyebut Mourinho sebagai ayah. Dialah yang memolesnya menjadi salah satu gelandang terbaik di Eropa.

Bersama-sama, keduanya meraup sejumlah prestasi. Daftar trofi yang mereka rebut adalah Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.

Saking besar kepercayaan terhadap Essien, Mourinho sampai memboyongnya ke Santiago Bernabeu ketika menangani Real Madrid pada 2012. Total Essien bermain untuk Mourinho pada 147 pertandingan.

Sosok yang memoles talenta dalam diri Essien muda. Le Guen meminta manajemen Lyon merekrut pemain asal Ghana tersebut pada 2003, ketika Essien berusia 21 tahun.

Essien kemudian melakoni 92 pertandingan di bawah komando Le Guen. Dia menciptakan 13 gol dan membantu Lyon menduduki takhta Negeri Anggur dua kali, plus raihan dua titel Piala Super Prancis.

Talenta Essien bersama Lyon menarik perhatian Chelsea. Dia kemudian pergi ke London Barat pada musim panas 2005, seperti Le Guen yang meninggalkan Lyon beberapa bulan sebelumnya.

Pemecatan pertama Mourinho di Chelsea, September 2007, memberi kesempatan Essien untuk menimba ilmu dari banyak pelatih kelas dunia. Salah satu yang cukup lama menanganinya adalah Ancelotti.

Sosok yang kini melatih Bayern Muenchen tersebut bekerja di Stamford Bridge pada 2009-2011. Essien tercatat menerapkan taktik Ancelotti untuk 66 pertandingan.

Bersama-sama, Essien menambah koleksi penghargaan berupa titel Liga Inggris dan Piala FA.