Sukses

Liga 1 2017 Akan Berlakukan Salary Cap

Regulasi marquee player turut memengaruhi salary cap di Liga 1.

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Liga 1 2017 akan memberlakukan aturan salary cap atas pembatasan untuk pengeluaran gaji. Aturan itu dibuat untuk menghindari kondisi klub yang kolaps akibat pengeluaran yang berlebihan.

Adanya regulasi marquee player tidak lain menjadi salah satu faktor diberlakukannya salary cap. Sebab, pengeluaran untuk satu marquee player saja bisa menguras dana klub.

Selain itu, pemberlakukan salary cap juga agar klub dapat mengukur diri dalam membayar gaji pemain. Dengan demikian, klub-klub di Liga 1 mampu memenuhi kewajiban mereka membayar gaji kepada pemain dan pelatih.

"Batasan salary cap (Liga 1)sekitar Rp 15 miliar. Sedangkan gaji marquee player pengecualian. Itu tidak masuk hitungan salary cap," ungkap Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, di Jakarta, Jumat (24/3/2017)

Persib Bandung salah satu klub yang sudah mendatangkan marquee player, yakni Michael Essien. Kabarnya, Essien dikontrak Persib sebesar Rp 11 miliar untuk satu musim kompetisi.

Liga 1 rencananya bakal mulai bergulir pada 15 April 2017. Setiap klub Liga 1 akan menerima subsidi Rp 7,5 miliar dalam menjalani kompetisi tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.