Sukses

16 SD Berebut Tiket Final Milo Football Championship Bandung

16 SD bertebut tiket final Milo Football Championship di Bandung dan ingin terpilih berlatih di Barcelona.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 16 Sekolah Dasar (SD) dari wilayah Bandung Raya, Bekasi, Sumedang dan Tasikmalaya adu jago di Milo Football Championship (MFC) yang berlangsung di Stadion Siliwangi sejak Sabtu (25/3/2017). 16 tim ini kirim delegasi sekolah terbaik agar bisa jadi juara MFC 2017.

Bandung Raya diwakili SD Perumnas Cijerah, SD Banjarsari, SD Patrakomala dan SD Jambu Dipa. Sedangkan Bekasi diwakili oleh SDN Bojong Rawa Lumbu 2, SDN Bojong Menteng 1, SDN Bojong Rawa Lumbu 13 dan SDN Setia Jaya 02.

Sumedang diwakili oleh SDN Jaya Sari Tanjungsari, SDN Cibeureum 2 Cimalaka, SD Al Masoe’m Jatinangor dan SD Mekar Sari Jatinangor. Sedangkan Tasikmalaya diwakili oleh SDN 3 Rajapolah, SDN Cisempur, SD Al-Mutaqin serta SDN Sindanggalih.

SDN 1 Jambu Dipa Kabupaten Bandung Barat sukses kalahkan SDN Bojong Rawa Lumbu 2 Bekasi 2-1. Wawan Gunawan, pelatih SDN 1 Jambu Dipa menilai strategi bertahan timnya sukses mengantarkan anak asuhnya ke semifinal.

"Semoga anak-anak dapat terus bermain dengan konsisten sehingga bisa meraih gelar juara di Milo Football Championship Bandung tahun ini," ujarnya seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

Peserta Milo Football Championship berfoto bersama jelang pertandingan (Istimewa)

Sedangkan Iqbal Kurnia, pencetak 2 gol ke gawang SD Bojong Rawa Lumbu 2, cukup kaget dengan keberhasilan timnya lolos ke semifinal.

"Semoga kami bisa juara dan terpilih menjadi pemain terbaik dari Bandung yang dibawa ke Barcelona," kata pemain yang diidolakan Neymar ini.

Semangat yang ditunjukkan peserta turut membuat Senior Sports Marketing Executive Nestlé, MILO, Donny Wahyudi gembira. Dia mengaku senang dengan antusiasme peserta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini