Sukses

5 Periode Kering Rossi di MotoGP

Rossi mengalami beberapa durasi gersang gelar selama berkarier di MotoGP.

Liputan6.com, Losail - Periode kering Valentino Rossi di MotoGP berlanjut menyusul kegagalan memenangkan GP Qatar, Senin (27/3/2017) dinihari WIB. Juara dunia sembilan kali tersebut kini gagal berjaya di 12 balapan.

Rossi sebenarnya tampil baik di Sirkuit Losail. Memulai balapan di urutan 10, dia mampu menempati peringkat 3.

Namun, hal tersebut tidak menutupi kehampaan dalam koleksi trofinya.

Terakhir kali Rossi menempati podium tertinggi pada GP Katalan, Juni tahun lalu. Dari 12 seri berikutnya, capaian terbaik The Doctor adalah menjadi pembalap tercepat kedua di GP Republik Ceko, San Marino, Australia, dan Malaysia edisi 2016.

Sejak pertama kali memenangkan balapan di kelas utama balap kuda besi tahun 2000 (GP Inggris), inilah salah satu durasi gersang terpanjang dalam karier Rossi.

Berapa lama pembalap asal Italia itu gagal merebut gelar? Berikut rentang terburuk Rossi berdasar penelusuran Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

45 GP

Valentino Rossi bersama Ducati. (AFP/Karim Jaafar)

Durasi terburuk Rossi. Nestapanya tidak lepas dari keputusan meninggalkan Yamaha untuk memperkuat Ducati.

Selepas menjuarai GP Malaysia 2010, Rossi baru kembali berjaya di GP Belanda 2013. Uniknya, prestasi tersebut dicapai ketika dia pulang ke Yamaha.

Artinya, Rossi sama sekali gagal menjadi yang tercepat bersama Ducati. Dia bahkan hanya naik podium tiga kali dan lima kali gagal finis.

Di sini pula Rossi mencatat peringkat terburuk di MotoGP. Dia menempati posisi 7 pada 2011 dan 6 di 2012.

3 dari 6 halaman

23 GP

Periode terjelek kedua Rossi. Sejak memenangkan GP Belanda 2013, dia hampa titel sampai akhirnya memenangkan GP San Marino 2014.

Valentino Rossi (kanan) lebih banyak sekedar naik podium pada 2014, termasuk GP Italia. (AFP/Filippo Monteforte)

Dalam kurun ini, Rossi cuma menjadi runner-up empat kali. Dia lebih familier di peringkat 3 dan 4. Dia menempati posisi tersebut masing-masing delapan kali.

Meski tidak memetik penghargaan tertinggi, kinerja Rossi pada kurun waktu ini sangat konsisten. Dia selalu memetik angka atau tidak pernah gagal finis. Torehan terburuknya adalah menempati urutan 8 GP AS 2014.

4 dari 6 halaman

13 GP

Rossi memulai musim 2010 dengan memenangkan seri pembuka di Qatar. Dia kemudian menjaga performa dan naik podium dua GP berikutnya, Spanyol (3) dan Prancis (2).

Setelah itu, Rossi melewatkan GP Italia, Inggris, Belanda, dan Katalan akibat cedera.

Valentino Rossi bersaing dengan Jorge Lorenzo pada MotoGP 2010. (AFP/Joe Klamar)

Masalah fisik masih mengganggunya pada tujuh seri selanjutnya. Rossi cuma tiga kali bertengger di podium, tepatnya di GP AS, San Marino, dan Jepang. Dia akhirnya mengakhiri nestapa dengan menjuarai GP Malaysia.

5 dari 6 halaman

12 GP

Periode kering yang dirasakan Rossi saat ini. Sejak memenangkan GP Katalan 2016, dia tidak pernah lagi bertengger di podium tertinggi.

Pada tahun lalu, Rossi menduduki peringkat 2 pada GP Republik Ceko, San Marino, Australia, dan Malaysia. Dia hadir di posisi 3 di GP Inggris dan Aragon.

Rossi gagal naik podium di GP Jerman (8), Austria (4), serta Valencia (4), dan gagal finis di GP Belanda dan Jepang. Nestapa Rossi berlanjut ke musim baru dengan menempati peringkat 3 GP Qatar.

Valentino Rossi menempel Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso pada GP Qatar 2017. (AP Photo/Rafa Marrodan)

6 dari 6 halaman

9 GP

Periode kering panjang Rossi lainnya. Dia tercatat tidak memenangkan sembilan balapan. Durasi ini dirasakan Rossi ketika menjuarai GP Inggris 2015 hingga GP Spanyol 2016.

Pada durasi tersebut, Rossi cuma naik podium di empat balapan. Tahun 2015, raihan itu dirasakan di GP Aragon, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan pada 2016 Rossi melakukannya di GP Argentina.

Valentino Rossi terlibat insiden dengan Marc Marquez pada GP Malaysia MotoGP 2015. (AFP/Manan Vatsyayana)

Di luar itu, capaian Rossi pada kurun ini sebenarnya cukup konsisten. Dia cuma sekali gagal menyelesaikan balapan (GP AS 2016).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini