Sukses

Kiper Argentina: Messi Sedang Dizalimi

Lionel Messi tengah diperlakukan tak adil selama bermain untuk tim nasional.

Liputan6.com, Buenos Aires - Kiper Argentina Mariano Andujar merasa rekan setimnya, Lionel Messi, tengah diperlakukan tak adil selama bermain untuk tim nasional. Hal ini dikatakannya usai Messi mendapat hukuman larangan bertanding.

Saat ini Messi tengah menjalani hukuman dari FIFA sebanyak empat pertandingan, yakni melawan Bolivia (29 Maret), Uruguay (31 Agustus), Venezuela (5 September), dan Peru (5 Oktober). Andujar menjadi salah satu pemain Albiceleste yang geram karena Messi tak dihargai lewat perbedaan prestasi bersama Barcelona dan timnas.

"Sejujurnya saya tak berpikir Leo harus repot-repot kembali, tapi dia cinta bermain untuk tim nasional. Tapi tidak tidak perlu begitu. Kenapa dia kembali? Maka mereka bisa 'boo' (meneriaki) kamu lagi? Kenapa kamu repot-repot?" ucap Andujar kepada Dos Costra Uno, dilansir pada Sabtu (1/4/2017) siang.

Menurut pemain 33 tahun tersebut, Messi yang sudah meraih lima gelar Ballon d'Or lebih baik pensiun daripada tak dihargai di Amerika Selatan.

Sebelum Andujar berkomentar, pelatih kebugaran timnas Argentina, Carlos Dibos sudah tampil di hadapan publik untuk menyerang performa Lionel Messi.

Dibos, yang pernah bekerja sebagai pelatih fisik selama dua tahun di Argentina mempertanyakan kemampuan Messi dalam menginspirasi timnya. Dia lebih suka cara legenda Diego Maradona berkomunikasi dengan rekan setim daripada Messi saat ini.

"Tidak ada yang menghargai dia. Semua orang mengatakan 'mengapa ia tidak bermain di Argentina seperti yang dilakukannya untuk Barcelona,' mereka menuduhnya."

"Saat dia mengatakan tidak akan bermain lagi, mereka mulai memasang spanduk pada 9 Juli agar dia kembali. Anda tidak menghargai apa yang Anda miliki sampai hilang," tutur Andujar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini