Tidak Kuliah, 3 Pebasket Ini Sukses di NBA

Membela Orlando Magic seusai lulus dari Southwest Atlanta Christian Academy pada 2004. Dia dipilih Magic yang membutuhkan pemain dominan di bawah ring.

Howard membuktikan keputusan mereka tidak salah. Dia mencatat rata-rata poin dan rebound dua dijit.

Pergi ke LA Lakers tahun 2012, dia kemudian ditukar ke Houston Rockets semusim berselang. Di sana Howard membentuk duet maut bersama James Harden. Musim ini Howard memperkuat Atlanta Hawks.

Salah satu pionir mengapa yang mendorong siswa SMA terjun ke NBA. Bryant tampil fenomenal sejak Charlotte Hornets menukarnya dengan Vlade Divac milik LA Lakers tahun 1996, begitu lulus Lower Merion.

Membela Lakers sepanjang kariernya, The Black Mamba masuk NBA All-Star 18 kali dan menjadi salah satu pencetak angka tersubur sepanjang sejarah.

Dia menghasilkan 33.412 poin dan menempati urutan 3, memenangkan lima gelar NBA, serta menjadi dua pemain terbaik final dua kali.

Sudah diprediksi bakal bersinar sejak membela tim St. Vincent–St. Mary. Di sana dia dijuluki King James.

Cleveland Cavaliers kemudian meminangnya pada 2003. Di sana dia mencoba membawa timnya menjadi juara.

Gagal dan pergi ke Miami Heat, yang membuahkan titel 2012 dan 2013, James kembali ke Cavaliers pada 2014. Dia kemudian meraih gelar NBA 2016.