Sukses

Insiden Bom Dortmund, Guardiola Minta AS dan Rusia Turun Tangan

Guardiola berharap AS dan Rusia ikut campur untuk mencari solusi krisis dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden serangan bom kepada bus Borussia Dortmund jelang laga melawan AS Monaco di leg pertama perempat final Liga Champions turut menyita perhatian Josep Guardiola. Manajer Manchester City itu prihatin karena krisis politik masuk ke dunia sepak bola.

Maka itu, dia pun meminta dua pemimpin adi kuasa dari Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk turun tangan. Dia ingin dua pemimpin negara besar itu benahi dunia yang dinilainya makin menakutkan dan gila.

Seperti diketahui, bus milik Dortmund diserang orang tak dikenal saat meninggalkan hotel menuju stadion Signal Iduna Park. Alhasil, laga pun ditunda sehari dimana Dortmund akhirnya menyerah 2-3 dari AS Monaco.

"Dunia makin menakutkan dan sedikit gila. Apa yang terjadi di Suriah...semoga Trump dan Putin dan China bisa intervensi dan temukan solusi, karena jika tidak kita tak tahu bakal seperti apa akhir cerita ini," katanya seperti dikutip soccerway.

"Saya berharap Marc (Bartra) cepat pulih. Melihat apa yang sudah terjadi, ini kejadian menakutkan dan serius. Tapi Bartra akan mengenang kejadian buruk itu."

"Kita berada di dunia yang tak tahu dimana akhirnya, itu fakta. Saya tak tahu kemana dunia ini menuju," ujar Guardiola, menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini