Sukses

Menanti Pengibar Bendera Spanyol di Final Liga Champions

Real Madrid dan Atletico Madrid bertemu di semifinal Liga Champions.

Liputan6.com, Nyon - Harapan Negeri Matador menciptakan all-Spanish final di Liga Champions musim ini kandas. Real Madrid dan Atletico Madrid sudah harus saling sikut di semifinal.

Dua klub ibu kota itu bertemu berdasarkan undian Liga Champions di markas UEFA, Nyon, Swiss, Jumat (21/4/2017).

Kesempatan Spanyol menghasilkan all-Spanish final akan lebih besar jika Barcelona sukses melewati 8 besar. Sayang Lionel Messi dan kawan-kawan hanya bermain 0-0 melawan Juventus pada leg kedua perempat final, Kamis (20/4/2017) dini hari WIB.

Hasil itu membuat mereka kalah agregat 0-3 menyusul keterpurukan ketika menyambangi markas lawan sepekan sebelumnya. Berkat capaian ini, Juventus dipasangkan dengan AS Monaco pada semifinal lain Liga Champions.

"AS Monaco adalah tim kuat, memiliki banyak pemain berbakat, dan dalam performa bagus. Kami mesti hati-hati, tapi tujuan kami sangat jelas," ungkap gelandang Juventus Sami Khedira, dilansir Football Italia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Negara Terdepan

Spanyol merupakan pelopor dan negara yang paling sering menghadirkan final satu negara di Liga Champions. Mereka pertama kali menampilkannya ketika Real Madrid bertemu Valencia pada 2000. Selain itu, dua partai lain merupakan derbi Real Madrid vs Atletico Madrid pada 2014 dan 2016.

Setelah Spanyol, negara lain baru mengikuti. Italia mengikuti lewat pertarungan AS Milan vs Juventus (2003), Inggris disusul Manchester United vs Chelsea (2008), dan Jerman dengan Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund (2013).

Dua pemain Barcelona Xavi Hernandez dan Andres Iniesta berpose dengan trofi Liga Champions. Barcelona rebut gelar 2015 seusai kalahkan Juventus di final. (AFP/Patrik Stollarz)

Banyaknya jumlah finalis jelas memperbesar peluang kesempatan tim Spanyol merebut gelar. Terbukti, mereka sudah 16 kali merebut gelar, termasuk pada tiga tahun terakhir. Angka tersebut melampaui pesaing terdekat Italia dan Inggris, yang masing-masing bertakhta di 12 kesempatan.

Negeri Matador pun menghadirkan dua wakil dalam lima besar pengoleksi titel terbanyak. Kehadiran mereka tidak lepas dari kekuatan Real Madrid dan Barcelona. Los Blancos memenangkan 11 gelar, dengan Barcelona lima kali bertakhta.

3 dari 3 halaman

Real Madrid Diunggulkan

Lalu, siapa di antara tim Kota Madrid yang memiliki peluang paling besar melaju ke final di Millennium Stadium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni mendatang? Tradisi tetap mengunggulkan Real Madrid.

Selain final 2014 dan 2016, Los Blancos juga menunjukkan dominasi pada pertemuan lain. Mereka juga menumbangkan Atletico Madrid pada semifinal Piala Champions 1959 dan perempat final Liga Champions 2015.

Meski Los Colchoneros pada beberapa tahun terakhir sukses melawan, salah satunya dengan kemenangan pada final Copa del Rey 2013, Real Madrid berhasil memperlihatkan kehebatannya pada musim ini.

Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mempermalukan pasukan Diego Simeone di Estadio Vicente Calderon, sebelum berbagi angka pada partai di Estadio Santiago Bernabeu.

Ekspresi pemain Atletico Madrid setelah ditumbangkan Real Madrid pada final Liga Champions 2016. Atletico Madrid kalah adu penalti. (Reuters / Kai Pfaffenbach)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.