Sukses

3 Mitos Negatif Hantui Juventus di Final Liga Champions

Juventus memiliki lebih banyak mitos negatif di final Liga Champions.

Liputan6.com, Jakarta- Final Liga Champions 2016/2017 akan digelar di Cardiff, Wales, 3 Juli 2017. Dua klub terbaik, Juventus dan Real Madrid akan bersaing memperebutkan trofi "Si Kuping Besar". 

Real Madrid dihantui mitos tak pernah ada juara bertahan yang bisa mempertahankan gelar juara Liga Champions. Tim terakhir yang bisa dua kali juara beruntun adalah AC Milan dibawah asuhan Arrigo Sacchi pada tahun 1989 dan 1990.

Tapi, ketika Milan menjadi juara, kompetisi antar klub Eropa ini masih memakai nama Piala Champions. Sejak berubah format menjadi Liga Champions, juara bertahan selalu tak pernah bisa mempertahankan gelarnya.

Dibanding Madrid, Juventus sebenarnya justru memiliki lebih banyak mitos negatif yang menghantui mereka di final Liga Champions. Apa saja? Simak di halaman berikutnya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kutukan Higuain

1. Kutukan Higuain

Meski merupakan salah satu penyerang terbaik di dunia, bomber Juventus Gonzalo Higuain seperti dikutuk jika tampil di laga final kejuaraan besar. Pria Argentina itu tidak pernah bisa mencetak gol.

Sewaktu masih bermain bersama Real Madrid, Higuain tak mencetak gol di final saat Los Blancos juara Copa del Rey. Ketika itu Madrid menang 1-0 atas Barcelona berkat gol Cristiano Ronaldo.

Pindah ke Italia, peruntungan Higuain juga tidak berubah. Dia tak menyumbang gol di final saat Napoli juara Coppa Italia 2013-2014. Begitu juga saat Juventus juara Coppa Italia musim ini.

Justru Higuain terkenal sebagai pemain pembawa sial di final. Higuain menjadi biang keladi Lionel Messi gagal membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2014.

Higuain membuang-buang peluang emas di final Piala Dunia 2014. Kemudian Higuain mengulangi kesalahannya saat Argentina kalah di final Copa America 2015 dan 2016.

Eks pemain River Plate ini hanya bisa mencetak gol di ajang semacam Piala Super Spanyol dan Piala Super Italia.

 

3 dari 4 halaman

2. Buffon

2. Buffon

Kiper Juventus Gianluigi Buffon sepanjang kariernya belum pernah juara Liga Champions. Buffon sangat berharap bisa mendapatkannya tahun ini dengan mengalahkan Real Madrid.

Buffon seperti dikutuk di Liga Champions. Dia sudah pernah dua kali berlaga di final bersama Juventus. Namun semua berakhir dengan kekalahan.

Tahun 2003, Buffon tak mampu menyelamatkan Juventus dari kekalahan lewat adu penalti saat melawan Milan. Dua musim lalu, pria Italia itu juga gagal membendung Barcelona.

 

4 dari 4 halaman

3. Paling Sering Gagal di Final

3. Paling Sering Gagal di Final

Juventus menjadi klub yang paling sering lolos ke final Liga Champions. I Bianconeri bersama AC Milan enam kali berlaga di final Liga Champions.

Namun Juventus juga menjadi klub yang paling sering gagal di final Liga Champions. Mereka empat kali tersandung di final yakni 1997, 1998, 2003, dan 2015.

Hanya satu kali Juventus berhasil menjadi juara Liga Champions di tahun 1996 ketika mengalahkan Ajax Amsterdam. 

Juventus juga pernah merasakan kalah dari Real Madrid di final Liga Champions tepatnya pada tahun 1998.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.