Sukses

Widi International Fishing Tournament 2017 Segera Digelar

Turnamen mancing internasional terbesar di Indonesia akan segera digelar di Kepulauan Widi, Maluku Utara

Liputan6.com, Jakarta - Turnamen memancing internasional terbesar di Indonesia akan segera digelar di Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.  Bertajuk Widi International Fishing Tournament 2017 (WIFT), ajang ini akan diikuti 300 peserta dari dalam dan luar negeri mulai tanggal 25 sampai 29 Oktober 2017.

Ketua panitia pelaksana WIFT, Rokhrim Dahuri menjelaskan turnamen ini akan mengikuti standar baku internasional yang sudah ditetapkan oleh IGFA (International Game Fish Association) dan TBF (The Billfish Foundation). Oleh karena itu, mereka hanya dapat menangkap beberapa spesies ikan tertentu.

"Kami sudah survei dan ikan yang dipersyaratkan, baik dari kelompok billfish dan non-billfish seperti tuna sampai cakalang, ada sepanjang tahun di sana. Kalau di daerah lain keberadaan ikan-ikan tersebut ada musimnya," kata Rokhrim dalam jumpa pers peluncuran WIFT 2017 di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Minggu (4/6) malam.

Dalam kesempatan yang sama di acara peluncuran, hadir langsung Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, dan Wakil Bupati Halmahera Selatan Iswan Hasjim. Rokhrim mengakui salah satu persiapan yang dikebut oleh pemerintah daerah bersama pihak pendukung adalah ketersediaan akomodasi.

Hingga WIFT diluncurkan, sudah ada 88 tim yang telah mendaftar, termasuk 12 tim asing. Panitia memiliki pekerjaan rumah untuk menyeleksi peserta hingga menyediakan akomodasi karena tidak ada penginapan di Kepulauan Halmahera.

"Selain negara ASEAN, ada Jepang, Australia, Korea Selatan, Spanyol, dan Amerika Serikat. Kami akan mengurangi 88 tim tadi menjadi 75 tim," kata Rokhrim.

"Saat ini kami sudah memiliki 50 kapal yang akan mengangkut peserta. Sisanya, kami yakin akan dibantu daerah lain," ujarnya.

Sementara Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba berjanji akan memberikan pengalaman berbeda kepada peserta WIFT 2017 maupun turis yang datang nanti. Seluruh tamu bakal menumpang rumah penduduk selama kejuaraan dan dapat menikmati hasil pertanian di sana.

"Kami desain sebagian peserta bisa menginap di rumah penduduk. Selain itu, untuk menyambut tamu para penduduk sudah bercocok tanam jagung dan sebagainya mulai sekarang agar kita bisa memanennya bersama-sama," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.