Sukses

Sulitnya Mencari Petinju Berbakat di Indonesia

Saat ini sulit mendapatkan petinju berbakat di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta- Promotor tinju, Armin Tan, mengeluhkan sulitnya mencari petinju profesional berbakat di Indonesia. Ada dua penyebab yakni sasana yang tak memadai dan juga minimnya kompetisi tinju nasional.

Armin Tan menilai sulit untuk membandingkan pembinaan tinju di Indonesia dengan negara lain seperti Filipina dan Thailand. Dia menyebut manajemen di luar negeri lebih tertata ketimbang di Tanah Air. 

"Susah mencari bakat di Indonesia. Di sini, sasana tinju tak layak disebut sasana. Tinju itu manajemen, tidak cukup hanya dengan semangat saja. Kebanyakan sasana di Indonesia memperlakukan petinjunya dengan tidak layak," tutur Armin Tan ketika berkunjung ke kantor Bola.com, Selasa (6/6/2017).

"Di luar negeri semuanya tertata dengan baik. Mereka memang memperlakukan petinjunya sebagai aset. Itu yang kita tidak punya," tambahnya.

Indonesia sebenarnya memiliki banyak sasana tinju yang tersebar di beberapa daerah. Namun, memang kondisinya bisa dikatakan memprihatinkan. Bahkan, tak sedikit para petinju daerah harus berlatih di jalanan karena tak memiliki tempat yang memadai.

Selain sasana, Armin Tan juga melihat minimnya kompetisi antar petinju nasional membuatnya kesulitan untuk memantau bakat yang ada. "Kompetisi di Indonesia tidak ada. Kalau pun ada, tidak memiliki manfaat," katanya.

Saat ini, ada dua juara tinju yang berada di bawah naungan Armin Tan Promotions, yaitu Tibo Monabesa (pemegang sabuk juara tinju WBC International kelas terbang junior) dan Defri Palulu (penyandang sabuk gelar WBC Asia Champion). Tentunya, Armin Tan berharap bisa melahirkan lagi juara-juara dunia seperti Tibo dan Defri ke depannya.

Dalam waktu dekat, Armin Tan punya ambisi besar. Pria asal Pangkal Pinang, Bangka, tersebut ingin menjadikan Tibo sebagai juara dunia tinju. "Tahun ini, Tibo harus menjadi juara dunia," ujar Armin Tan.

(Artikel ini ditulis oleh Muhammad Wirawan Kusuma / diedit oleh Muhammad Wirawan Kusuma / Bola.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.