Sukses

MotoGP: Tekad Dovizioso Lepas dari Bayangan Stoner

Dovizioso sudah dianggap sebagai kandidat kuat juara dunia MotoGP 2017.

Liputan6.com, Assen - Nama Casey Stoner hingga kini masih begitu sakral bagi tim Ducati di MotoGP. Maklum, ia adalah satu-satunya pembalap yang bisa mempersembahkan gelar juara dunia. Dan Andrea Dovizioso ingin menghapus hal itu.

Saat masih diperkuat Stoner, Ducati menjadi tim yang begitu disegani di lintasan MotoGP. Terlebih saat dua musim pertama Stoner bersama Ducati. Bahkan, pembalap sekaliber Valentino Rossi saja kesulitan menaklukkan kecepatan Ducati.

Stoner yang baru hijrah dari Honda pada musim 2007 langsung mempersembahkan gelar juara dunia. Meraup 10 podium juara dari 18 balapan, pembalap asal Australia itu pun jauh meninggalkan para pesaingnya.

Hal itu yang ingin diubah Andrea Dovizioso sebagai andalan Ducati saat ini. Ia ingin membuktikan bahwa tak hanya Stoner yang bisa melaju kencang bersama Ducati. Ambisi itu diungkapkan Dovizioso jelang MotoGP Belanda 2017 di Sirkuit Assen, Minggu (25/5/2017).

"Di sirkuit di mana kami tak kompetitif, saya bisa mencetak poin. Tapi kami harus lebih dekat. Itu berarti kami harus memecahkan masalah-masalah. Saya tak ragu bisa berjuang untuk juara dunia jika kami punya dasar yang bagus. Banyak yang percaya hanya Stoner yang mampu melaju cepat di Ducati, tapi tidak seperti itu," ujar Dovizioso, dikutip Tuttomotoriweb.

Hingga musim 2016, Ducati memang belum mampu menemukan pembalap yang bisa bersaing demi gelar juara dunia MotoGP. Perjudian mereka saat mengontrak Rossi pada musim 2011 dan 2012 pun tak membuahkan hasil. Faktanya, Rossi malah terpuruk bersama Ducati.



Kini, mereka kembali melakukan perjudian dengan merekrut Jorge Lorenzo dari Yamaha. Sialnya, hingga kini Lorenzo juga belum mampu beradaptasi dengan karakter motor Desmosedici GP17. Hingga tujuh balapan, baru satu podium yang dipersembahkan Lorenzo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berkat Dovizioso

Untungnya, nama besar Ducati tetap bisa terangkat lewat kinerja impresif Dovizioso. Secara mengejutkan Dovizioso muncul sebagai kandidat juara dunia. Total ia sudah mempersembahkan tiga podium, dua di antaranya adalah kemenangan.

Andrea Dovizioso (AFP/Manu Fernandez)

Tren positif itu yang membawa Dovizioso melesat ke posisi kedua klasemen. Dengan koleksi 104 poin, pembalap berusia 31 tahun itu hanya terpaut tujuh angka dari Maverick Vinales yang memuncaki klasemen.

"Saya posisi kedua dalam kejuaraan karena ketekukan saya dan selalu mencetak poin, bukan karena saya bermain untuk kemenangan atau podium di setiap balapan," tegas pembalap asal Italia itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.