Sukses

MotoGP: Tak Iri, Lorenzo Ikut Puji Tren Positif Dovi

Dovizioso kini dianggap sebagai calon kuat juara dunia MotoGP 2017.

Liputan6.com, Assen - Hasil petualangan Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo di MotoGP 2017 bak langit dan bumi. Saat Dovi terus mengharumkan nama Ducati, Lorenzo justru masih kesulitan beradaptasi dengan karakter Desmosedici GP17.

Nama Ducati kembali berkibar di MotoGP 2017 berkat kontribusi Dovi. Tiga podium dari tujuh balapan, dua di antaranya adalah podium juara, membuat Ducati dan Dovizioso siap bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.

Saat ini Dovi bertengger di posisi kedua klasemen pembalap dengan koleksi 104 poin. Pembalap asal Italia itu hanya terpaut tujuh angka dari Maverick Vinales yang kokoh di puncak klasemen.

Sayang, nasib berbeda justru didapat Lorenzo musim ini. Membawa harapan besar dari Ducati, penampilan X-Fuera malah begitu mengecewakan. Namun, bukan berarti Lorenzo merasa iri dengan pencapaian Dovi.

"Balapan di Montmello telah menunjukkan sekali lagi bahwa Ducati bisa menang dan saya benar-benar sangat senang untuk Dovizioso dan bagi seluruh tim. Kami harus memulainya lagi sejak awal di Assen," kata Lorenzo, dilansir Tuttomotoriweb.



Hingga balapan ketujuh MotoGP 2017, baru satu podium dipersembahkan Lorenzo. Sisanya, ia sekali gagal finis dan empat kali di luar 10 besar. Itu yang membuat Lorenzo tertahan di posisi ketujuh klasemen, terpaut 52 poin dari Vinales.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekor Buruk Lorenzo

Beruntung, balapan di MotoGP Catalunya bisa disebut sebagai hasil yang bagus bagi Lorenzo. Pembalap 30 tahun itu finis di posisi keempat. Tentu saja, hal itu menjadi modal positif bagi Lorenzo jelang balapan MotoGP Belanda 2017 di Sirkuit Assen, Minggu (25/6/2017).

Momen saat pembalap Ducati, Andrea Dovizioso memenangkan balapan MotoGP Catalunya 2017. (Josep LAGO / AFP)

"Saya sangat positif dan saya pikir Desmosedici bisa beradaptasi dengan baik di sirkuit. Bagi saya, saya mendapat hasil bagus di Belanda, dengan memori yang tak terhapuskan dari apa yang terjadi pada 2013. Itu selalu menjadi tempat spesial untuk balapan," jelas Lorenzo.

Faktanya, Lorenzo justru memiliki rapor buruk setiap kali beraksi di Assen. Satu-satunya podium juara MotoGP Belanda yang didapat Lorenzo adalah musim 2010. Sejak itu, hanya sekali Lorenzo bisa naik podium di Assen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.