Sukses

MotoGP: Rossi Diminta Terbiasa dengan Gaya Balap Zarco

Rossi dan Zarco sempat terlibat perseteruan di dua balapan MotoGP.

Liputan6.com, California - Persaingan di ajang MotoGP tahun ini banyak menyedot perhatian, terutama gesekan antar pembalap. Perseteruan Valentino Rossi dan Johaan Zarco sempat muncul ke permukaan dan menyedot perhatian.

Peristiwa yang paling menyedot perhatian adalah ketika Valentino Rossi disenggol Johann Zarco di dua balapan paruh musim MotoGP 2017. Insiden pertama terjadi pada Grand Prix Austin. Saat itu, keduanya saling bersenggolan saat berebut posisi ketiga pada lap ketujuh.

Kejadian kedua terjadi di Sirkuit Assen, Belanda, Juni lalu. Meskipun saat itu Rossi berhasil merebut podium pertamanya di musim ini, namun dia merasa ketakutan saat pembalap Yamaha Tech3 menyenggol bagian ban belakangnya.

Rossi sempat menunjukkan bekas tapak ban Zarco yang menempel pada bagian wearpack kepada wartawan. Pembalap Movistar Yamaha itu ingin memberikan bukti tentang gaya agresivitas salah satu pesaingnya tersebut di ajang MotoGP.



Legenda balap 500cc, Randy Mamola memberikan pandangannya terkait dua insiden tersebut. Menurutnya, Zarco hanya kurang beruntung karena yang disenggolnya merupakan juara dunia tujuh kali di kelas utama. Karena itulah, tambah Mamola, Rossi bereaksi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik Rossi

"Rossi mengatakan bahwa rivalnya tidak mengerti bagaimana mengukur jarak dan mengabaikan berapa banyak ruang yang dibutuhkan motornya serta terlalu agresif saat menyalip. Sejujurnya saya tidak setuju dengan pendapatnya. Saya percaya bahwa Zarco harus menunjukkan kemampuannya," ungkap Mamola seperti dikutip dari Motorsport, Rabu (12/7/2017).

"Apa yang kita hadapi sekarang adalah sesuatu yang telah kita lihat sebelumnya. Marc Marquez misalnya, ketika dia tiba di kelas utama pada tahun 2013, banyak orang mengeluhkan agresivitasnya, bahkan menandainya sebagai orang yang tidak kenal takut. Tapi setelah semua itu, ia menjadi juara dunia di tahun pertamanya di MotoGP. Sekarang semua orang mengerti bahwa gaya balapnya selalu berada di batas, tapi hampir tidak pernah berakhir," jelasnya.

Mamola meminta Rossi menyerahkan segalanya kepada FIM terkait aksi Zarco. Dia berharap persaingan antara pembalap MotoGP tidak menjadi lebih keruh sehingga sportivitas tetap dijunjung.

"FIM MotoGP Steward adalah satu-satunya yang dapat menilai hal tersebut dengan obyektif. Apa yang membuat Zarco menjadi magnet kritik adalah dia sering berjuang untuk posisi teratas, tapi Rossi dan seluruh pembalap top harus terbiasa dengan situasi ini. Jelas bahwa dia tidak akan mendapat perhatian yang sama jika berebut tempat ke-10," terangnya. (David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.