Sukses

5 Pemain Baru Diprediksi Gagal di Liga Inggris

Pemain-pemain ini diprediksi bakal kesulitan untuk membaur dengan klub anyar.

Liputan6.com, Jakarta - Liga Inggris sangat bergeliat di bursa transfer musim panas ini. Pekan ini, transfer besar sudah terjadi, yakni Alvaro Morata ke Chelsea, dan Benjamin Mendy ke Manchester City.

Akan tetapi, jor-jorannya klub Liga Inggris bak dua sisi mata pisau. Satu sisi bisa bikin liga kian menarik, tapi lainnya malah meningkatkan tingkat kegagalan si pemain dengan klub barunya.

Telah banyak contoh yang bisa ditampilkan yang kepindahannya justru menjadi bencana bagi pemain. Mungkin mereka akan melempem bersama manajer baru, atau tidak cocok dengan tim baru.  Aktifitas transfer di Liga Inggris pun sulit diprediksi hasilnya.

Ini berlaku khususnya kepada pemain yang baru merasakan main di Inggris. Sebab, Liga Inggris terkenal kejam dan sangat sengit yang jadi bumerang bagi si pemain.

Lantas, siapa saja pemain anyar yang diprediksi gagal musim depan di Liga Inggris? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

5. Kyle Walker

Dengan kedatangan Benjamin Mendy, bek kanan Inggris, Kyle Walker, diprediksi akan sulit menembus tempat utama. Meski didatangkan dengan status pemain termahal Inggris, Walker jelas akan bertarung dengan Mendy untuk posisi bek kanan.

Ada beberapa hal yang bikin dia kesulitan dapat tempat utama. Pertama dia sudah berusia 27 tahun. Usia itu memang emas bagi seorang pemain. Tapi kenyataannya dia tak terlalu dipandang sebagai bek kanan terbaik di Inggris.

Meskipun memiliki kecepatan yang luar biasa, Walker bukan pemain yang biasa pegang bola. Musim lalu contohnya, meski memainkan 31 penampilan di liga, ia hanya membantu terciptanya 5 gol dan tidak mencetak gol sama sekali.

Ini mungkin menjadi bagian dari alasan Pochettino memilih Kieran Trippier menjelang akhir musim. Trippier dalam perbandingannya membuat 5 assist hanya dalam 6 pertandingan liga.Tambahkan fakta bahwa masih ada pertanyaan mengenai kemampuan defensif Walker. Biaya transfer yang mahal jua bisa jadi batu pengadang baginya.

3 dari 6 halaman

4. Wayne Rooney

Wayne Rooney mungkin tidak membebani Everton sepeser pun dalam hal biaya transfer. Tapi mengingat gaji yang menyentuh £ 150 ribu per pekan, jelas Rooney akan dapat tekanan di Everton.

Sederhananya, kemampuan Rooney untuk memengaruhi permainan sudah lama berkurang, bisa dibilang sejak sekitar 2013. Dia adalah salah satu pemain terbaik Man United di bawah Louis Van Gaal, namun 2016/17 tidak diragukan lagi merupakan titik nadir kariernya.

Meski Jose Mourinho menunjukkan kesetiaan dengan meninggalkannya sebagai kapten klub, dia hanya membuat 25 penampilan di liga serta hanya mencetak 5 gol. Ironisnya dia jua kehilangan tempatnya di timnas Inggris dalam prosesnya.

Bisakah dia benar-benar diharapkan untuk membangun kembali kariernya di Everton? Ini diragukan. Kecepatan eksplosif yang pernah dimilikinya saat masih muda sepertinya telah berkurang karena pilihan gaya hidupnya.

Sentuhan pertamanya terlihat lebih buruk setiap kali dia bermain. Dia juga kebingungan mengenai posisi terbaiknya, apakah striker, atau AMF. Tambahkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang akan dia gantikan. Ross Barkley, mungkin? Atau 20 gol musim Romelu Lukaku? Musim depan gagal atau tidaknya Rooney ditentukan sendiri oleh keputusannya.

4 dari 6 halaman

3. Tiemoue Bakayoko

Transfer kedua Chelsea yang mahal musim panas ini, menyusul Antonio Rudiger dan mendahului Alvaro Morata adalah gelandang Prancis, Bakayoko. The Blues harus menghabiskan biaya sekitar 40 juta pounds untuk memboyongnya dari Monaco.

Bakayoko diprediksi akan menggantikan Nemanja Matic yang kemungkinan cabut ke Manchester United. Dia akan bermitra dengan N'Golo Kante di lini tengah Chelsea sebagai pasangan yang defensif.

Kedengarannya bagus, bukan? Tapi nyatanya diprediksi tak sebagus perkiraan. Bakayoko memiliki musim yang sangat baik pada 2016/17 dengan membuat 51 penampilan secara keseluruhan saat Monaco berhasil mencapai semifinal Liga Champions dan juga memenangkan Ligue 1.

Namun, itu adalah musim ketiganya bersama Monaco. Dua musim pertamanya, dia hanya menghasilkan 31 penampilan. Hal ini karena ia diliputi oleh cedera dan tuduhan masalah indisipliner karena malas latihan.

Masalah lain dengan pindahnya Bakayoko ke Chelsea adalah pertanyaan apakah klub tersebut benar-benar membutuhkannya. Apalagi, The Blues punya Cesc Fabregas yang sepertinya cocok diduetkan dengan Kante dan itu terbukti sepanjang pramusim.

5 dari 6 halaman

2. Alexandre Lacazette

Setelah musim 2016/17 yang mengecewakan, Arsenal sukses datangkan striker Prancis, Alexandre Lacazette. Striker itu adalah mesin gol di Lyon selama empat musim terakhir. Namun ada banyak alasan untuk khawatirkan kegagalannya di London Utara.

Liga Prancis adalah tempat yang sangat berbeda dengan Liga Inggris yang lebih ketat dan pertahanannya sulit ditembus. Bahkan tim Liga Inggris yang lebih lemah bisa memiliki pertahanan kokoh, terutama dengan uang TV yang memungkinkan klub-klub kecil membawa pemain lebih baik. Banyak gol Lacazette di Prancis melawan tim yang lemah.

Banyak striker tajam di liga lain, tapi ketika ke Inggris melempem. Lihat saja Vincent Janssen misalnya. Jadi top skorer di Belanda, Janssen malah cuma cetak dua gol untuk Spurs.

Dengan kemungkinan Sanchez dan mungkin Olivier Giroud cabut, tidak ada jaminan bahwa Lacazette akan menjadi senjata utama di Emirates. Patut dinantikan aksinya musim depan.

6 dari 6 halaman

1. Mohamed Salah

Bergerak dari Roma untuk uang 36 juta poundsterling, Mohamed Salah sukses pecahkan rekor transfer Liverpool. Dia sekali lagi bakal merasakan atmosfer di Inggris setelah gagal bersama Chelsea.

Bisa dikatakan bahwa kariernya di Chelsea terhambat oleh kurangnya peluang. Tapi meskipun dia bermain dengan sangat baik selama di Italia dan membangun kembali reputasinya yang rusak, belum ada jaminan Salah akan apik di Liverpool.

Serie A adalah liga yang hebat, tapi jauh lebih ringan daripada Liga Inggris. Pemain asal Mesir itu punya kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang mengesankan, tapi ada tanda tanya apakah dia bisa mengatasi tekel keras dari para bek Liga Inggris.

Lalu ada masalah soal penempatan posisinya. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp lebih suka menggunakan formasi hampir dalam bentuk berlian, dengan Roberto Firmino di ujung, Philippe Coutinho di sebelah kiri, Sadio Mane di sebelah kanan, dan Adam Lallana menyerang dari posisi yang lebih dalam.

Mengingat keempat pemain itu fenomenal pada 2016/17, sulit untuk melihat siapa yang akan tergantikan oleh Salah. Dia tampaknya bagus sebagai sayap kanan. Tapi Mane lebih fantastis di musim pertamanya bersama Liverpool dan akan sulit untuk mendorongnya keluar.

I. Eka Setiawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini