Sukses

Panpel SEA Games Larang Atlet Thailand Bawa Makanan

Atlet Thailand kaget saat mengetahui dilarang membawa makanan dari luar oleh Panpel SEA Games 2017. Padahal, mereka menginginkan nasi...

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Panpel SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, menerapkan berbagai aturan. Salah satunya melarang membawa benda-benda tertentu ke dalam stadion saat upacara pembukaan dan penutupan pesta olahraga Asia Tenggara ke-29 itu.

Atlet-atlet yang ikut berlaga dalam SEA Games  juga tidak luput dari penerapan aturan itu. Hal ini dirasakan kontingen Thailand.

Seperti dilansir dari The Nation, Selasa (15/8/2017), atlet-atlet Thailand tidak diperkenankan membawa makanan dari luar ke dalam kafetaria wisma atlet. Panpel lokal SEA Games beralasan hal itu terkait kebersihan makanan. Panpel berdalih dengan mengedepankan persoalan higienis tidaknya makanan itu.

Panpel lokal SEA Games menegaskan, bila makanan yang mereka siapkan untuk seluruh atlet sangat aman dan bersih. Padahal, menurut tim Thailand, persoalannya bukan pada bersih atau sehatnya makanan itu, melainkan ketersediaan jenis makanan.

Chef de Mission Thailand, Thana Chaiprasit, menjelaskan bila atlet-atlet Thailand menginginkan menyantap nasi. Pasalnya, makanan pokok satu itu tidak terdapat dalam menu sarapan yang disiapkan di kafetaria wisma atlet.

Alhasil, para atlet membawa sendiri nasi yang disiapkan pihak katering yang disewa oleh kontingen Thailand selama penyelenggaraan SEA Games 2017.

Panpel lokal SEA Games 2017 akhirnya melunak terkait kebijakan untuk tidak membawa makanan dari luar. Namun, mereka tetap menerapkan aturan lain, yakni chief de mission setiap kontingen agar membuktikan dan memberikan rincian bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam masakan itu untuk setiap makanan yang dibawa sendiri oleh para atlet.

Cukup merepotkan? Sebenarnya hal itu bisa dimaklumi karena sebagai tuan rumah, Malaysia tidak ingin kebobolan hal-hal yang tidak diinginkan semisal terjadi insiden keracunan yang dialami para atlet selama SEA Games 2017 berlangsung di negara mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.