Sukses

Diimbangi Persija, Pelatih PSM Minta Teknologi VAR Diterapkan

PSM sempat unggul dua gol terlebih dahulu sebelum disamakan Persija.

Liputan6.com, Bekasi - Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert menilai hasil imbang melawan Persija Jakarta mengecewakan. PSM ditahan imbang 2-2 di laga yang berlangsung di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (15/8/2017).

"Hasil ini mengecewakan, karena kami unggul lebih dulu dari Persija," kata Rene Albert dalam jumpa pers usai pertandingan.

PSM unggul dua gol lebih dulu lewat penalti Anthony Klok pada menit 22 dan gol Willem Jan Pluim di menit 33. Babak pertama berakhir dengan keunggulan PSM.

Tidak disangka, Persija bangkit di babak kedua. Diawali dengan gol penalti Reinaldo Elias di menit 63, Persija lalu menciptakan gol kedua pada menit 65 lewat aksi Bruno Lopes.

Wasit lalu mengeluarkan Rene Albert dari bench pemain PSM karena protes keras pada wasit. Albert protes setelah wasit tidak mengesahkan gol ketiga PSM yang dicetak Willem Pluim. Malah, wasit memberikan kartu kuning pada Pluim karena dianggap mengucapkan kata-kata kasar.



Hasil imbang ini membuat PSM cuma memetik empat poin dari dua laga terakhirnya di Liga 1. Sebelumnya, PSM berhasil mengandaskan Persela Lamongan dengan skor tipis 1-0 di Stadion Surajaya, Sabtu (12/8/2017).

Kendati demikian, Rene Albert mengaku puas. "Dua pertandingan mendapat empat poin ini bagus," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serukan Teknologi VAR

Di sisi lain, Rene Albert juga menyerukan agar PT. Liga Indonesia Baru menggunakan teknologi VAR (teknologi tayangan ulang). Hal itu setelah ia merasa dikecewakan oleh kepemimpinan wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud di laga ini.

Menurut pelatih asal Belanda ini, teknologi tersebut akan meminimalisasi kesalahan yang dibuat wasit. Ia mencontohkan, jika teknologi VAR diterapkan di pertandingan ini, maka gol penalti Persija tidak sah dan gol ketiga PSM sah.

Sekadar informasi, Persija mendapatkan gol penalti setelah salah satu pemain PSM dianggap melakukan hand ball di kotak penalti. Sementara, gol ketiga PSM dianulir karena Willem Jan Pluim dianggap hand ball.

"Apa yang kita butuhkan adalah teknologi rekaman ulang. 30 tahun saya melatih dan saya tahu sedikit tentang permainan. Seharusnya kami tidak kebobolan penalti dan gol ketiga kami sah," ujar Rene Albert mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.