Sukses

Target SEA Games Meleset, Menpora Dapat Desakan Mundur

Menpora diminta bertanggung jawab atas performa Indonesia di SEA Games.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendapat desakan mundur dari jabatannya. Imam dianggap bertanggung jawab atas kemunduran prestasi kontingen Merah Putih di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

Dalam sebuah jumpa pers di Cikini, Selasa (29/8/2017), Ketua Gerakan Suporter Indonesia (GSI), Imanuel beranggapan Menpora belum mampu menerapkan sistem pembinaan atlet di berbagai cabang olahraga. Akibatnya, perolehan medali Indonesia menurun dari SEA Games sebelumnya di Singapura pada 2015.

"Kegagalan mengukir prestasi dalam kancah olahraga adalah ketidakmampuan Menteri Pemuda dan Olahraga menerapkan sistem dalam membina talenta-talenta berbakat atlet menjadi lebih lebih superior dan tangkas," tutur Imanuel.

GSI prihatin pada prestasi kontingen Merah Putih di SEA Games karena Indonesia kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia. Fakta ini yang tak dapat dielakkan.

Seperti diketahui, Chef de Mission (CdM) Indonesia Aziz Syamsuddin mengatakan kontingen Merah Putih mendapat target 55 medali emas. Angka ini naik delapan emas dari raihan pada 2015 di Singapura.

Tapi untuk sementara, Indonesia berada di peringkat kelima SEA Games 2017. Hingga Selasa (29/8/2017) pukul 19.00 WIB, kontingen merah-putih baru mendapatkan 38 medali emas.

Jika dua tahun lalu Malaysia finis di peringkat empat SEA Games, kini tuan rumah SEA Games ke-29 itu berada di posisi puncak klasemen. Berada di nomor urut dua, Thailand, menguntit lewat koleksi 69 medali emas.

Pada edisi SEA Games ke-28 di Singapura, Indonesia juga finis di peringkat lima. Kontingen ini mengoleksi 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

"Fakta berbalik terhadap prestasi didapat dalam ajang bergengsi. Indonesia lagi-lagi gagal mewujudkan harapan menjadi yang terbaik di SEA Games. Hingga kini Indonesia masih berada dalam urutan kelima di bawah negara-negara lainnya," kata Imanuel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.