Sukses

Bintang Juventus Dybala Dianggap Bisa Atasi Krisis Korea Utara

Bersama Juventus, Dybala sudah mencetak delapan gol di Serie A Musim ini.

Liputan6.com, Turin - Senator Italia, Antonio Razzi punya ide yang tak biasa untuk mengatasi krisis yang terjadi di Korea Utara. Politisi Partai Forza Italia itu berniat menggunakan imej bintang Juventus yang tengah bersinar, Paulo Dybala ke negara Kim Jong Un itu.

Krisis Korea Utara menguat dalam beberapa bulan terakhir sejak Korea Utara meluncurkan rudal balistik yang melewati Pulau Hokkaido, Jepang. Aksi itu oleh Amerika Serikat dinilai sebagai bentuk provokasi dari Kim Jong Un.

Sejak saat itu, ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat terus menguat dan menimbulkan isu bakal terjadi Perang Dunia III. “Saya ingin membawa Paulo Dybala ke Korea Utara, dan saya juga akan berusaha membawa (grup musik pop) Il Volo,” ujar Razzi ketika berbicara di Radio Cusano Campus.

Razzi bilang, Kim Jun Ung akan senang apabila pemain yang sudah mencetak delapan gol bersama Juventus itu datang ke negaranya dan menghibur rakyatnya yang sedang dirundung kecemasan. "Saya tahu Kim Jong-Un sangat menyukai olahraga dan musik. Itulah mengapa saya ingin bintang Juventus itu ikut,” Razzi melanjutkan.

Bahkan Razzi yakin, apabila Dybala, yang direkrut Juventus dari Palermo mau memenuhi ajakannya, rakyat Korea Utara bakal menikmati pesta besar-besaran. “Jika saya bawa Dybala ke sana, akan ada 200 ribu orang di stadion dan mereka harus memasang layar besar. Itu akan menjadi pesta nasional,” tandasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontroversial

Razzi memang dikenal sebagai politisi kontroversial yang pro terhadap kepemimpinan Kim Jong Un di Korea Utara. Menurutnya, Kim Jong Un adalah seorang pemimpin komunis yang moderat, yang ingin membawa demokrasi di negaranya.

Selain itu, Razzi juga menyangkal keberadaan kamp konsentrasi di Korea Utara, dan menyebut itu hanya rumah kaca tomat berukuran besar. Kim Jong Un, menurutnya, tidak pernah berniat menyerang Korea Selatan maupun Amerika Serikat, dan senjata nuklir yang dikembangkan di negara itu hanya ditujukan untuk pertahanan negara.

(Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.