Sukses

Kedekatan Tim Pelatih dan Pemain Jadi Kunci Sukses Timnas U-16

Timnas U-16 melalui TC selama enam bulan jelang PraPiala Asia ini.

Liputan6.com, Bangkok - Timnas U-16 Indonesia melangkah ke putaran final Piala Asia U-16 dengan rekor sempura. Selain memuncaki klasemen Grup G babak kualifikasi, skuat Garuda Asia menjadi tim paling produktif dengan koleksi 25 gol.

Dari seluruh gol sepanjang empat pertandingan, 10 diantaranya dilesakkan oleh striker Sutan Zico. Dengan demikian nama Zico juga bertengger sebagai pencetak gol terbanyak sementara Kualifikasi Piala Asia U-16.

Seluruh pencapaian tersebut dianggap setimpal dengan latihan keras yang dijalani Rendy Juliansyah dan kawan-kawan selama pemusatan latihan (TC). Tim pelatih yang dipimpin Fakhri Husainin tak hanya berhasil meningkatkan kemampuan teknik pemain Timnas U-16, tapi juga membangun mental dan karakter mereka.

"Pencapaian menjuarai grup hingga lolos ke Piala Asia 2018 tak lepas dari kejelian tim pelatih memilih pemain, menerapkan pola latihan teknis dan fisik, serta memelihara kesehatan pemain. Kami juga berupaya membuat program 'Develop the Team' dengan membangun mental, kecerdasan, wawasan, rekreasi, bimbingan psikis dan nonteknis lainnya," kata manajer Timnas U-16, Kelik Wirawan kepada wartawan pada Sabtu (23/9/2017) siang.

Lebih dari enam bulan bersama para pemain, Kelik mengungkapkan tim pelatih dan ofisial sudah berperan banyak sebagai orang tua pengganti. Di luar lapangan, sesekali mereka memberikan waktu rekreasi sampai diajak mengikuti kelas motivasi.

"Hubungan antar pemain dan ofisial begitu kondusif. Kami sadar dan sabar berperan sebagai orang tua dan guru dalam Training Centre (TC) selama enam bulan terakhir karena mereka jauh dari keluarga," ucap Kelik.

Sepanjang perjalanan menemani Timnas U-16, yang paling memuaskan menurut Kelik adalah keberhasilan Timnas menumbangkan Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok. Indonesia menang tipis 1-0 di hadapan publik Thailand untuk pertama kalinya selama 32 tahun.

"Hal yang juga memikat pemirsa adalah mental anak-anak dan perilaku mereka yang sportif. Mereka tidak cenderung kasar, tidak suka bermain akting seperti pura-pura sakit atau berguling-guling padahal sering kelihatan diprovokasi dan dikasari," katanya.

 "Ini membanggakan. Timnas Indonesia di segala usia bisa menang setelah 32 tahun takluk melawan mereka di Bangkok. Mohon tetap dukung dan berikan masukan kepada kami."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.