Sukses

Adaptasi Cuaca, Pembalap Tour de Banyuwangi Ijen Jajal Lintasan

Pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 akan menjalani empat etape dengan total lintasan sepanjang 533 kilometer.

Liputan6.com, Banyuwangi - Para pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017, mulai berdatangan di Banyuwangi. Sebanyak 100 rider dipastikan akan bertanding dalam event balap sepeda yang telah digelar sejak 2012 lalu.

Mereka mulai melakukan latihan dan melintasi beberapa ruas jalan di Banyuwangi untuk pemanasan sekaligus berdaptasi dengan kondisi cuaca di Banyuwangi, Senin (25/9/2017).

Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, para pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen sudah datang secara bergelombang sejak Sabtu lalu. Kemarin, pembalap-pembalap dari Singapura, Australia, Belanda, Iran dan beberapa negara lainnya juga telah berdatangan.

“Dari laporan Dinas Pemuda dan Olahraga, hingga hari ini sudah ada 15 tim yang hadir, tinggal 4 tim yang belum datang salah satunya Bikelife Dong Nai (Vietnam) dan Sapura Pro Cycling Team Malaysia). Tapi siang ini semua tim kami pastikan datang," tutur Anas dalam keterangannya kepada Liputan6.com.

Kompetisi International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 akan dihelat mulai 27 hingga 30 September 2017. Para pembalap akan menjalani empat etape dengan total lintasan sepanjang 533 kilometer. Balap sepeda ini  akan diikuti 20 tim dari 29 negara.

Tim tersebut antara lain PCS Cycling Team (tim pro asal Belanda), Pishgaman Continental Team (PCT) (Iran), LX Cycling Team (Korea), 7 eleven RBP (Filipina), dan BRCC (Indonesia).   

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pariwisata

Anas pun mengungkapan bahwa persipan teknis balap sepeda ini sudah mencapai 90 persen. Mulai dari keamanan, jalur lintasan, kesiapan fasilitas kesehatan, hingga kesiapan venue acara yang menjadi lokasi start maupun finish.

Setelah lima kali digelar, selama dua tahun bertutut-turut ITDBI meraih nilai exellence dari persatuan balap sepeda dunia (UCI).Salah satu penilaian sempurna tersebut karena tingkat keamanan lomba yang dinilai sangat baik.

Menurut Anas, ini tidak lepas dari konsolidasi yang terjalin antara pihak pemerintah daerah dengan pihak kemanan. Selain itu keterlibatan babinsa dan babinkamtibmas yang menjalankan pengamanan di tingkat kecamatan dan desa juga sangat berperan dalam kesuksesan even.

“Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri yang sudah menjadikan even ITDBI salah satu kegiatan yang pengamanannya mendapatkan atensi khusus. Semoga tahun ini juga demikian. Kami terus menjalin berkoordinasi baik sebelum, pelaksanaan hingga sesudah acara berlangsung,” kata Anas.

Anas menjelaskan bahwa kompetisi balap sepeda yang telah memasuki tahun keenam ini dirancang dari awal berkonsep sport tourism, dimana even balap sepeda dibalut dengan pariwisata. Untuk itu, selain persiapan teknis terus dimatangkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah atraksi yang menjadi pendukung acara dimaksud.

3 dari 3 halaman

Kampanye

“Pembukaan Tour de Banyuwangi Ijen akan dilakukan Selasa (26/9/2017) di Taman Blambangan pukul 19.00 dimana semua pembalap akan hadir dan memperkenalkan diri di sana. Sebelum opening, sore hari mereka akan diajak melepas tukik di Pantai Cacalan Banyuwangi sebagai bentuk kampanye konservasi pantai," kata Anas.

"Di etape empat nanti, pembalap juga akan mengawali startnya di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi. Ini sebagai kampanye kepada dunia internasional bahwa Islam khususnya di Indonesia tetap menjunjung tinggi toleransi,” ucap Anas.  

Chaiman ITdBI Guntur Priambodo menambahkan pada gelaran ITDBI keenam ini, persaingan akan semakin ketat, karena ada tim pro tour yang mengikuti yakni PSC Cycling Team dari Belanda, yang siap bersaing dengan tim - tim continental, seperti Pishgaman Continental Team (PCT) Iran yang merupakan juara Asia Tour, Sapura Cycling Team (Malaysia), Kinan Cycling Team (Jepang) yang merupakan juara bertahan ITDBI 2016.

"Tahun ini persaingan akan semakin ketat, karena ada tim pro tour dari Belanda yang ikut, bahkan para pembalap dari Belanda itu sudah berada di Banyuwangi selama seminggu terakhir," ujar Guntur Priambodo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini