Sukses

MotoGP: Sering Jatuh, Marquez Ngotot Pertahankan Gaya Balap

Marquez menilai gaya balapnya adalah kunci untuk meraih kemenangan di MotoGP.

Liputan6.com, Cervera - Di balik kehebatannya sebagai pembalap MotoGP, Marc Marquez tetap saja memiliki kebiasaan buruk. Pembalap Repsol Honda itu menjadi salah sosok yang begitu akrab dengan kecelakaan.

Kandidat utama juara dunia MotoGP 2017 itu memiliki catatan buruk dengan menempati urutan kedua daftar pembalap yang paling banyak mengalami kecelakaan di musim ini. Sepanjang musim ini, pembalap asal Spanyol itu sudah 21 kali terjatuh, baik itu di sesi latihan bebas maupun balapan.

The Baby Alien tepat berada di bawah pembalap Aprilia, Sam Lowes, yang 23 kali mengalami kecelakaan. Anehnya, meski kerap terjatuh pada latihan bebas, kualifikasi, atau pemanasan, pembalap berusia 24 tahun itu tetap mampu tampil hebat saat balapan.

Jumlah kecelakaan itu tak lepas dari gaya balap Marquez yang terbilang berbahaya. Saat dalam kondisi mengejar, ia pun sering melakukan manuver-manuver yang menjurus berbahaya. Meski kerap dikritik dan merugikan diri sendiri, Marquez tak memiliki niat untuk mengubah gaya balapnya.

"Tahun lalu saya sedikit mengubah gaya. Saya setia dengan gaya saya, saya memberikan seratus persen karena ini satu-satunya cara untuk menang. Terpenting adalah tidak jatuh saat perlombaan," tegas Marquez, dilansir Marca.

Ya, gaya balap yang terbilang berbahaya memang sudah menjadi andalan Marquez sejak naik kelas ke MotoGP. Namun, ia memang sempat mengubah gaya balapnya pada musim 2016. Saat itu, Marquez terlihat lebih tenang dan berhati-hati saat balapan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nyaman di Puncak

Perubahan itu tak lepas dari banyak kesialan yang menimpanya di musim 2015. Tercatat, ia sampai enam kali gagal menyentuh garis finis. Peluang menjadi juara dunia saat itu pun sirna akibat rentetan kesialan tersebut.

Terlepas dari hal itu, Marquez kini tengah fokus menjaga keunggulan di puncak klasemen MotoGP hingga akhir musim. Situasinya kini sangat menguntungkan Marquez. Tersisa empat balapan, ia unggul 16 poin atas Andrea Dovizioso.

"Selalu lebih baik menjadi pemuncak. Anda akan lebih nyaman. Paling tidak, secara pribadi saya menyukainya. Kuncinya adalah melihat semua pembalap, bukan hanya dua yang menjadi rival utama," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.