Sukses

Sumbang Medali SEA Games, Atlet Akuatik Dapat Kucuran Bonus

Bonus diberikan oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah atlet akuatik yang berlaga di SEA Games mendapat kucuran bonus ratusan juta rupiah dari Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) pada Jumat (6/10/2017). PRSI memberi apresiasi bonus sebesar Rp 100 juta untuk masing-masing atlet yang merebut medali emas.

Empat atlet penyumbang emas di SEA Games dari cabang olahraga akuatik adalah I Gede Siman Sudartawa, Indra Gunawan, Gagarin Nathaniel Yus, dan Triady Fauzi Sidiq. Sementara sisanya membawa pulang 11 perak dan 18 perunggu.

"Acara ini kami bersyukur, mendapatkan berkah supaya akuatik bangkit kembali. Siman, Aji, Gagarin, dan Indra kita berikan apresiasi. Semoga ini bisa jadi semangat atlet lainnya untuk bisa lebih berprestasi lagi di ajang selanjutnya seperti Asian games 2018, SEA Games 2019 Manila dan Olimpiade Tokyo 2020," tutur Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie dalam rilis yang diterima Liputan6.com pada Sabtu (7/10)

Tak hanya bonus untuk atlet, PRSI juga memberikan bonus kepada tim pelatih masing-masing Rp 80 juta. Hal ini dilakukan sebagai apresiasi atas terlampaunya target tim akuatik Indonesia di SEA Games.

Tim Merah Putih sukses melewati pencapaian SEA Games 2015 yang hanya pulang dengan membawa satu emas, delapan perak, dan tujuh perunggu. Lebih jauh, hanya satu emas, delapan perak, dan tujuh perunggu. Rekor SEA Games juga berhasil dipecahkan Siman Sudartawa ketika turun pada nomor 50 meter gaya punggung putra, dengan catatan waktu 25,20 detik.

"Senang sekali mendapat bonus. Ini menjadi pemicu semangat saya bisa lebih berprestasi lagi. Jujur waktu mau tampil saya grogi, karena nomor 50 meter bertanding di hari-hari awal. Tapi bersyukur bisa memberikan emas dan memudahkan jalan rekan-rekan yang lain," ucap Siman dalam kesempatan yang sama.

Sementara rekan Siman, Gagarin Nathaniel Yus yang turun di nomor 100 meter gaya dada mendapat banyak pengalaman bertanding di ajang multi event se-ASEAN ini. Dia bahkan sempat mengalami stres sebelum tampil.

"Yang jelas, banyak tekanan yang saya alami. Baru kali ini saya mengalami tekanan yang membuat saya stres, sampai-sampai saya sakit dan muntah-muntah. Tapi saya bisa recovery lebih cepat dan meraih emas," kata atlet 22 tahun tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.