Sukses

Timnas Sarapan di Rumah Bakrie, Politisasi Sepakbola?

Jamuan sarapan pagi untuk timnas Indonesia di rumah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, kemarin, terus menuai polemik. Dikhawatirkan terjadi politisasi dalam persepakbolaan di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta: Setelah menekuk Filipina dalam semifinal Piala AFF 2010, seluruh pemain tim nasional (timnas) Indonesia dan pelatih Alfred Riedl diundang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ke rumah pribadinya untuk sarapan pagi, kemarin. Dalam kesempatan itu, Ketua Sekretariat Partai Koalisi pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mengumumkan akan menyumbangkan 25 hektare tanahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, untuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI.

Jamuan sarapan pagi sebagai penghormatan atas kemenangan tim Merah Putih merebut tiket final Piala AFF 2010 adalah hal lumrah. Namun, yang kini menjadi pertanyaan para pengamat dan pimpinan partai politik, mengapa harus di rumah pribadi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie?

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ahmad Mubarok mensinyalir jamuan itu sarat kepentingan politis. "Memang boleh jamuan semacam ini. Sah-sah saja. Bagus tapi jangan dijadikan simbol politik. Jangan dipolitisasi," tutur Mubarok kepada Liputan 6 SCTV.

Meski begitu, pengamat bola M.K. Radit menilai jamuan di rumah mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini merupakan hal yang wajar. "Menurut saya hal ini wajar-wajar saja. Yang belum kita punya ini kan politikus yang benar-benar ngerti sepakbola dan terjun ke dalamnya," katanya.

Sementara, Wakil Ketua PSSI yang juga adik Aburizal Bakrie, Nirwan Bakrie membantah jika jamuan makan ini dikaitkan dengan politik. Menurut Nirwan, tidak ada politisasi sepakbola dalam hal ini.(CHR/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.