Sukses

Komentar Kapten Persija soal Loyalitas Choirul Huda

Choirul Huda tak pernah mengenakan seragam selain Persela Lamongan.

Liputan6.com, Lamongan - Kepergian Choirul Huda tak hanya menjadi pukulan telak bagi Persela Lamongan, tapi juga bagi seluruh insan sepak bola Indonesia. Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan pun mengaku sangat kehilangan.

Laga pekan ke-29 Liga 1 2017 antara Persela dan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017), menjadi penampilan terakhir Choirul Huda. Ia harus mengembuskan napas terakhirnya akibat benturan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues.

Banyak pihak yang terpukul setelah mendengar kabar tersebut. Pasalnya, insiden seperti itu terjadi di kasta sepak bola tertinggi Indonesia. Lalu, Choirul Huda adalah sedikit contoh pesepak bola yang memiliki tingkat loyalitas tinggi.

Ismed yang terbilang seangkatan dengan Choirul Huda pun sangat terpukul. Ia menyesalkan hal seperti itu terjadi pada pemain yang telah dijadikannya sebagai anutan. Tak lupa, Ismed memuji kesetiaan yang dipertahankan Choirul Huda bersama Persela.

"Yang pasti ia sosok yang bisa dijadikan sebagai anutan karena ia salah satu pemain terlama di Persela. ia sangat setia di sana, memperkuat Persela sangat lama. Di usianya, ia pun masih bertahan di Persela," kata Ismed saat dihubungi wartawan.

"Saya rasa apa yang ia lakukan patut diapresiasikan. Sekarang pun ia menutup usia di Lamongan dan saat bertanding. Ini suatu kesetiaan yang luar biasa. Yang pasti Persela sangat kehilangan," ia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Komunikasi

Jika melihat tayangan ulang, benturan itu terjadi karena tak adanya komunikasi antara Ramon yang berposisi sebagai bek dengan Choirul Huda. Keduanya sama-sama sedang mengejar bola.

Karena dalam pergerakan cepat, Ramon dan kiper 38 tahun itu tak mampu menghindari benturan. Usai benturan, Choirul Huda sempat dibawa ke UGD RSUD Soegiri. Sayang, nyawanya tetap tak tertolong.

"Komunikasi sangat penting di dalam lapangan agar menghindari insiden seperti tabrakan. Untuk kejadian Choirul Huda, saya rasa pemain sudah mencoba menghindar. Tapi jaraknya terlalu dekat dan benturan pun tak bisa dihindarkan," tegas Ismed.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.