Sukses

MotoGP: Sempat Bersenggolan, Lorenzo Ledek Zarco

Sepanjang MotoGP 2017, sudah berulang kali Zarco bersenggolan dengan pembalap lain.

Liputan6.com, Motegi - Balapan MotoGP Jepang 2017 di Twin Ring Motegi, Minggu (15/10/2017), tak berjalan dengan baik bagi Jorge Lorenzo. Sempat bersaing di barisan depan, Lorenzo akhirnya hanya bisa finis di urutan keenam.

Meski memulai balapan dari posisi kelima, Lorenzo melakukan start bagus pada MotoGP Jepang 2017. Ia sempat berada di barisan depan bersaing dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama bagi Lorenzo. Secara perlahan, pembalap berjuluk X-Fuera itu merosot ke barisan belakang. Pada akhirnya, ia dihadapkan situasi di mana ia harus bertarung dengan Johann Zarco.

Dalam sebuah tikungan, motor keduanya pun sempat bersenggolan. Lorenzo yang marah langsung mencari Zarco usai balapan. Namun, Zarco, pembalap Yamaha Tech 3, merasa tak melakukan kesalahan. Hal itu yang memancing kemarahan Lorenzo.

"Ia harus lebih tenang. Anda lihat apa yang terjadi. Anda tahu, ini bukan pertama kali ia melakukan hal-hal seperti ini. Tidak dengan saya, tapi dengan dua atau tiga pembalap lain. Ia seperti sedang bermain Playstation dengan pengaturan hantu," kata Lorenzo, dilansir Crash.

Ya, terlepas dari aksi menawannya di MotoGP 2017, Zarco memang sempat terlibat perseteruan dengan beberapa pembalap. Yang paling diingat adalah senggolannya dengan Valentino Rossi pada MotoGP Belanda 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecam Zarco

Dan itu adalah insiden kedua yang melibatkan Zarco dan Rossi setelah di Austin. Saat itu, keduanya bersenggolan ketika berebut posisi ketiga pada lap ketujuh. Terbaru, insiden serupa terjadi di Assen ketika Zarco sedikit menyerempet bagian belakang motor Rossi.

"Ia seperti tidak ada siapa-siapa di sekitarnya. Ia mengundang Anda, mencoba untuk mendapatkan posisi Anda, sangat agresif. Ini adalah kontak dan Anda harus keluar dari jalur," tegas Lorenzo.

"Masalahnya adalah saya pergi ke garasinya, tapi ia tidak mengerti telah melakukan sesuatu yang buruk. Ia tak akan berubah. Seseorang mungkin harus mengatakannya untuk menjadi sedikit lebih tenang," Lorenzo mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.