Manajer Tottenham Hotspur Membuat Real Madrid Merana

Jakarta - Nama Mauricio Pochettino masuk dalam radar calon pelatih Real Madrid. Keberhasilan Mauricio Pochettino mempermalukan Real Madrid di arena Liga Champions, semakin menjadi nilai tambah.

Real Madrid mulai berupaya mendekati Mauricio Pochettino. Sayang, kabar terkini membuat Real Madrid merana. Mauricio Pochettino memutuskan tetap mencintai Tottenham Hotspur, dan akan bersama sampai kontrak berakhir.

Guardian merilis, Mauricio Pochettino memutuskan tak ingin berpindah ke lain hati, termasuk tak peduli dengan kemungkinan pinangan resmi dari Real Madrid. Pria berusia 45 tahun tersebut ingin fokus membangun dan menuntaskan hasrat tinggi bersama Tottenham Hotspur, yakni menjadi jawara Premier League.

"Klub terpenting dan terbaik di dunia adalah Tottenham. Saya tak mungkin memungkiri itu, dan tak bisa dibohongi, saya merasa sisi emosionalku ada di sini bersama Hotspur," ujar Mauricio Pochettino.

Mauricio Pochettino memiliki prinsip kepercayaan yang telah dibangun bersama Tottenham tak langsung luntur meski beberapa kali gagal. "Kondisi itulah yang membuatku semakin mencintai Spurs. Mereka tak sekadar mencari prestasi, tai performa yang menjadi ukuran setiap musim. Saya yakin itu tak mungkin ada di klub raksasa lain," kata Mauricio Pochettino.

Bagi Real Madrid, pendekatan terhadap Mauricio Pochettino bukan tanpa alasan. Selain mampu membawa Tottenham Hotsur tampil konsisten dalam beberapa musim terakhir, ia tak asing lagi dengan sepak bola Spanyol.

Semua itu berlatar karier di La Liga bersama Espanyol pada rentang 1994-2000 dan berlanjut sejak 2004-2006. Bersama Espanyol, Mauricio Pochettino tampil sebagai bek tengah tangguh, dan memutuskan menerima tugas sebagai pelatih klub sekota Barcelona tersebut pada 2009.

Setelah sukses bersama Espanyol, Mauricio Pochettino pindah ke Southampton, dan meneruskan catatan apik bersama Tottenham Hotspur. Perjalanan bersama The Lilywhites menjadi latar Real Madrid 'ngebet' ingin mendapatkan jasa Mauricio Pochettino.

Sumber: Guardian