Sukses

Pembukaan dan Penutupan Asian Games Ingin Seperti Olimpiade

Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ke-18 tidak boleh kalah dari SEA Games 2017 di Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) tengah mematangkan konsep upacara pembukaan dan penutupan pesta multicabang olahraga tertinggi tingkat Asia itu. Ini agar tidak kalah dari upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade.

"Tim kami sedang terus bekerja, kira-kira Januari hingga Februari kami sudah punya konsep yang bagus. Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan," kata Ketua INASGOC Erick Thohir di kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2017), seperti dinukil dari Antara.

Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ke-18, menurut Erick, tidak boleh kalah dari penyelenggaraan yang sama dalam SEA Games 2017 di Malaysia yang menghabiskan anggaran US$ 25-35 juta.

"Kami tidak ingin bermewah-mewah, tapi kami juga tidak ingin kalah dari Malaysia. Kalau Olimpiade itu menghabiskan anggaran sekitar US$ 80-100 juta AS," ujar Erick.

Namun, INASGOC akan mengupayakan penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games mampu menyamai penyelenggaraan upacara pembukaan serta penutupan Olimpiade. "Kami akan mencari angka tengah," tutur Erick.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tambahan Anggaran

Erick mengatakan akan ada penambahan anggaran bagi INASGOC yang bersumber dari APBN 2018 sekitar Rp 1,78 triliun. "Mungkin ada tambahan lagi. Tapi, kami masih harus mencari sisa kekurangan anggaran dari sponsor," ujarnya.

	Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menendang bola saat menjajal rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, Kamis (23/11). Kedatangan Sri Mulyani untuk meninjau venue yang akan digunakan Asian Games 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

INASGOC telah mendapatkan dukungan sponsor dari badan-badan usaha milik negara dengan nilai tunai Rp 350 miliar dan nilai barang serta servis sebesar Rp 150 miliar. "Sponsor asing angkanya mencapai US$ 40 juta," papar Erick.

"Kami masih dalam proses penyerapan anggaran yang telah kami terima sebesar Rp 2 triliun. Anggaran itu untuk kebutuhan teknologi informasi, penyiaran, serta kebutuhan pencatatan waktu pertandingan," imbuh Erick yang mengklaim sebagian besar anggaran telah dipakai untuk bidang infrastruktur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.