Sukses

MotoGP: Michelin Ogah Dijadikan Kambing Hitam Yamaha

Yamaha gagal merebut gelar juara pada MotoGP 2017.

Liputan6.com, Paris - Michelin selaku pemasok ban MotoGP tidak mau disalahkan terkait masalah yang dihadapi tim Movistar Yamaha pada musim ini. Movistar Yamaha gagal bersinar pada MotoGP 2017, Bos Michelin, Pierro Taramasso, menilai pihaknya telah melakukan yang terbaik.

Pada musim ini tim Movistar Yamaha gagal merebut gelar juara dunia dan konstrukto. Duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales tak mampu memberikan gelar juara dunia MotoGP setelah tercecer di urutan kelima dan ketiga pada klasemen akhir.

Rossi maupun Vinales menduga penyebab kegagalan itu terjadi lantaran ban belakang Michelin yang kurang pas untuk kuda besi YZR-M1. Hal itu menyebabkan duo Yamaha tersebut sering mengalami degradasi ban terutama saat menjalani balapan di paruh kedua MotoGP 2017.

"Saat kami menguji ban baru, kebanyakan pengendara menyukainya dan tidak ada masalah. Masalah yang mereka (Yamaha) hadapi di Jerez dan Barcelona adalah aspal sirkuit yang sudah tua dan memiliki daya cengkeram yang rendah," jelas Taramasso dikutip dari Motorbike, Kamis (27/11/2017).

Keluhan itu lantas ditanggapi dingin oleh Taramasso. Bos Michelin menjelaskan penyediaan ban selama 18 balapan di musim ini telah sesuai aturan yang berlaku alias sudah mendapat respon positif dari para pembalap. Jadi Michelin tidak berada dalam posisi yang salah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Analisa Kegagalan

Taramasso lantas menganalisis kegagalan tim Yamaha yang terjadi di Jerez dan Barcelona. Menurutnya, kondisi aspal di dua lintasan tersebut telah menurun kualitasnya.

"Tapi kini kedua sirkuit tersebut akan memiliki aspal baru musim depan dan saya yakin kinerja Yamaha akan lebih baik," katanya.

"Bagi saya, ini adalah alasan yang tepat untuk menjelaskan penampilan buruk Yamaha, meskipun tidak ada data teknis khusus yang bisa untuk menjelaskan apa yang terjadi," ungkap Taramasso. (David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.