Sukses

4 Pelatih Asing yang Gagal di Persib

Alih-alih sukses, Roberto Carlos bisa saja mendahului empat pendahulunya di Persib sebagai pelatih asing yang gagal.

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung resmi menunjuk Roberto Carlos Mario Gomez sebagai pelatih baru untuk musim depan. Kabarnya, pelatih asing asal Argentina ini dikontrak manajemen Persibuntuk dua musim ke depan.

Beban berat ada di pundak Roberto Carlos. Bagaimana tidak, mantan pelatih klub Malaysia, JDT ini harus mengembalikan kejayaan Persib yang musim lalu terpuruk.

Seperti diketahui, Persib musim lalu hanya finis di posisi 13. Turbulensi di jajaran manajemen dengan dicopotnya Djadjang Nurdjaman menjadi salah satu penyebabnya.

Penunjukan Emral Abus pun tak banyak menolong. Bobotoh pun berang melihat timnya terpuruk, alih-alih bersaing memperebutkan gelar juara.

Roberto Carlos sendiri punya catatan bagus saat melatih JDT. Ia membawa klub itu juara Piala AFC 2015 dan meraih predikat Coach of The Year Liga Malaysia.

Dengan reputasi itu, ia di atas kertas seharusnya bisa mengangkat prestasi Persib. Namun sepak bola bukan matematika.

Alih-alih sukses, Roberto Carlos bisa saja mendahului empat pendahulunya di Persib sebagai pelatih asing yang gagal. Siapa saja mereka?

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Juan Antonio Paez

Juan Antonio Paez menjadi pelatih Persib pada 2003-2004. Pelatih asal Chile ini mampu membuat Persib bertahan di Divisi Utama 2004 setelah memenangi babak play-off musim 2003.

Kesukesan Paez tak terlepas dari aktivitas transfer yang dilakukannya. Saat dia masuk sebagai pelatih kepala, Paez mendepak tiga pemain asing Polandia dan mendatangkan pemain anyar seperti Alejandro Tobar, Rodrigo Alejandro Sanhueza dan Claudio Lizama.

Namun pada akhir musim 2014, Paez pun hanya mampu membawa Persib mengakhiri kompetisi di peringkat keenam. Hasil ini pula yang mendasari manajemen Persib tak memperpanjang kontrak Paez di akhir musim.

3 dari 5 halaman

2. Daniel Darko Janackovic

Nasib Daniel Janackovic lebih nahas lagi. Pelatih asal Serbia ini hanya dua bulan melatih Maung Bandung.

Daniel ditunjuk menggantikan Jaya Hartono dan diharapkan sukses membawa Persib berjaya di ISL 2010-2011. Sayangnya, hasil buruk di laga pramusim membuat ia harus angkat kaki lebih awal.

Dia dipecat sebelum ISL bergulir. Hasil buruk di enam laga uji coba menjadi alasan Daniel Darko gagal merasakan nuansa kompetisi resmi bersama Persib.

4 dari 5 halaman

3. Arcan Iurie (2006-2007)

Persib menunjuk Arcan sebagai pelatih menggantikan Risnandar yang mundur pada ligina 2006. Di tangan pelatih asal Moldova, performa Persib bisa dibilang sangat buruk.

Maung Bandung berada di papan bawah dan terancam degradasi. Beruntung saat itu, PT Liga tidak membuat kebijakan degradasi terkait bencana gempa bumi di Jogja.

Arcan tetap dipercaya mengasuh Persib pada Ligina 2007. Sayang, dia gagal membawa Persib lolos ke babak delapan besar. Kontraknya pun pada akhirnya tak diperpanjang oleh jajaran manajemen.

5 dari 5 halaman

4. Dejan Antonic

Kekalahan telak Persib dari Bhayangkara Surabaya United (kini Bhayangkara FC) membuka pintu keluar Dejan Antonic dari Persib Bandung. Usai pertandingan itu, pelatih asal Serbia ini langsung menyatakan mundur.

"Persib butuh orang baru yang bisa menjawab tantangan fans," kata Dejan dalam jumpa pers.

Dejan melatih Persib bukan di panggung Liga Indonesia. Vakumnya kompetisi akibat sanksi FIFA membuat beberapa turnamen digelar salah satunya adalah Indonesian Soccer Championship 2015.

Di turnamen itulah Dejan mendapat kesempatannya. Sebelum kekalahan atas Bhayangkara, Persib memetik empat hasil imbang dan baru satu kali menang.

Kekalahan 1-4 dari Bhayangkara pun menempatkan Persib di posisi 13 dari total 18 klub peserta ISC dengan koleksi 7 poin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.