Sukses

MotoGP: 15 Tahun Berkarier, Bos Ducati Puji Lorenzo

Sayangnya, Lorenzo harus melewati MotoGP 2017 dengan hasil buruk.

Liputan6.com, Majorca - Meski musim 2017 berakhir buruk, Jorge Lorenzo tetap menjadi salah satu pembalap yang disegani di MotoGP. Maklum, ia adalah pembalap yang sudah memiliki pengalaman 15 tahun bersaing dalam kejuaraan dunia.

Sebelum promosi ke MotoGP pada musim 2008, Lorenzo sempat tiga tahun berkiprah di kelas 125cc dan tiga tahun di kelas 250cc. Dalam dua kelas itu, ia memenangkan dua gelar juara dunia, yakni musim 2006 dan 2007.

Saat naik kelas ke MotoGP, hanya butuh tiga musim bagi pembalap asal Spanyol itu untuk memenangkan gelar juara dunia. Hingga kini, ia sudah meraih tiga gelar juara dunia MotoGP, yakni musim 2010, 2012, dan 2016.

Seperti dilansir MotoGP.com, berbagai sosok pun ikut mengapresiasi petualangan Lorenzo selama 15 tahun dalam kejuaraan dunia balap motor. Salah satunya adalah bos Ducati, Gigi Dall'Igna yang bekerja sama dengan Lorenzo sejak musim 2017.

"Ia berusia 14-15 tahun saat pertama kali bertemu dengannya. Ia adalah seorang remaja, anak kecil, tapi ia sudah memiliki kualitas luar biasa dan membalap dengan cara menarik. Ia juga bisa sangat marah. Tapi saya percaya bahwa inilah rahasia yang membuatnya bisa mencapai tujuan," kata Dall'Igna.

Sayang, petualangan Lorenzo bersama Ducati pada MotoGP belum memperlihatkan hasil bagus. Setelah sembilan tahun tampil kompetitif bersama Yamaha, musim lalu pembalap berusia 30 tahun itu tak mampu bersaing dalam jalur menuju juara dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendapat Mantan Mekanik

X-Fuera hanya bisa mengakhiri musim dengan duduk di urutan ketujuh klasemen. Itu karena ia sama sekali tak mampu meraih kemenangan di musim 2017. Pencapaiannya hanya raihan tiga podium.

Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Meski begitu, pengakuan atas kehebatannya tak menghilang. Kini, giliran mantan mekanik Lorenzo, David Munoz yang memberikan pujian. Menurut Munoz, Lorenzo adalah pembalap yang mampu mengatasi tekanan.

"Ketika saya bertemu dengannya, ia mendapat tekanan. Pada balapan ketiganya, yang juga balapan di rumahnya, ia bekerja sangat baik. Ia adalah pembalap yang sangat cepat, tapi saat itu ia tak punya pengalaman dan masih harus banyak belajar. Selama bertahun-tahun ia telah meningkat pesat," tegas Munoz.

3 dari 3 halaman

Rapor Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.