Sukses

4 Pemain Inter MIlan yang Bangkit di Era Spalletti

Liputan6.com, Jakarta- Keputusan Inter Milan menunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih baru pada musim panas lalu benar-benar membawa dampak positif. Sempat diragukan di awal, pelatih 58 tahun itu justru menjawabnya dengan mengantarkan I Nerazzuri ke puncak klasemen Serie A.

Hingga pekan 16, mereka telah mengoleksi 40 poin, unggul dua angka dari juara bertahan Juventus. Mereka juga menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan hingga sejauh ini. 

Atas kinerja bagusnya itu, Spalletti pun kebanjiran pujian. Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti bahkan tidak sungkan menyebut pelatih berkepala plontos itu setara dengan pendahulunya, Jose Mourinho, yang pernah mempersembahkan treble winner pada tahun 2010 silam.

“Hal yang sama-sama mereka miliki adalah bahwa mereka berdua pelatih hebat dan pekerja keras. Mereka bekerja secara detail dan menumbuhkan rasa percaya diri besar bagi tim,” kata Zanetti.

Tidak hanya berjasa bagi tim secara keseluruhan, kehadiran Spalletti belakangan juga membuat sejumlah pemain Inter yang tadinya terpuruk, kini kembali bangkit. Pelan tapi pasti, mereka menemukan kembali kepercayaan diri dan mendapatkan kesempatan bermain dengan adil. Padahal, tadinya mereka bahkan sempat nyaris didepak karena dianggap tidak berguna lagi bagi klub.

Siapa saja pemain yang dimaksud? Liputan6.com merangkum empat di antaranya. Berikut ulasannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Andrea Ranocchia

1. Andrea Ranocchia

Andrea Ranocchia mulai mendapat kepercayaan dari Spalletti dalam dua pekan terakhir. Saat Inter Milan melibas Chievo 5-0, 3 Desember lalu, ia tampil selama 90 menit penuh. Ia sukses menggantikan peran Joao Miranda yang absen karena cedera. Itu merupakan penampilan keduanya musim ini di Serie A musim ini sejak Spalletti datang. Penampilan pertamanya yakni saat menghadapi Crotone di pekan ketiga. Waktu itu ia hanya bermain selama lima menit.

Terakhir, Ranocchia kembali dipercaya dalam laga Coppa Italia melawan tim Lega Pro, Pordenone. Ia bermain selama 120 menit, sebelum akhirnya Inter Milan menang lewat drama adu penalti, 5-4. Pada pertandingan itu, ban kapten kembali ke lengannya karena Mauro Icardi tidak dimainkan. Ya, sebelum kedatangan Icardi, bek 29 tahun itu pernah dipercaya sebagai kapten Inter Milan.

Meksi belum menjadi pilihan utama, kepercayaan diri Ranocchia kembali tumbuh. Rumor yang berembus bahwa dia akan dibuang juga sudah tenggelam.

Perkembangan ini tentu positif bagi keberlangsungan karier Ranocchia di San Siro. Musim lalu, bek berkebangsaan Italia itu sempat dipinjamkan ke Hull City selama enam bulan karena tidak terpakai.

3 dari 5 halaman

2. Yuto Nagatomo

2. Yuto Nagatomo

Bek kiri asal Jepang, Yuto Nagatomo kembali bisa tersenyum menjalani kariernya bersama Inter Milan. Ya, di bawah asuhan Spalletti, ia benar-benar diberdayakan. Ia dimainkan dalam 10 pertandingan di Serie A. Ia juga diturunkan dalam ajang Coppa Italia melawan Pordenone, Selasa (12/12/2017). Ia menjadi algojo terakhir dalam drama adu penalti di pertandingan tersebut, yang mengantarkan Inter Milan menang 5-4.

Kendati tidak selalu dimainkan di setiap pertandingan, serta juga tidak selalu tampil selama 90 menit penuh, Nagatomo mengaku bahagia sejak kedatangan Spalletti. Ia merasa dihargai sebagai pemain.

Padahal musim lalu, Nagatomo nyaris tak terpakai di bawah asuhan Frank De Boer dan Stefano Piolo. Ia juga sempat dihujat habis-habisan oleh fans Inter Milan gara-gara melakukan blunder saat melawan Napoli, yang menyebabkan I Nerazzuri kalah 0-1.

“Di Italia, jika Anda bermain baik, Anda akan diperlakukan bak Tuhan. Tetapi jika Anda bermain buruk, Anda akan dikritik dan diperlakukan layaknya seorang kriminal,” curhat Nagatomo kala itu.

 

4 dari 5 halaman

3. Marcelo Brozovic

3. Marcelo Brozovic

Inter Milan memang terbilang sedikit berbelanja pemain pada bursa transfer musim panas lalu. Kebijakan itu lantas membuat Spalletti lebih berkonsentrasi memaksimalkan potensi para pemain yang sudah tersedia. Salah satunya Marcelo Brozovic. Pemain berteknik tinggi itu tidak disia-siakan oleh pelatih berusia 58 tahun itu. Ia tetap diberi porsi bermain seimbang dengan gelandang-gelandang lainnya, seperti Borja Valero dan Matias Vecino.

Musim ini, Brozovic sudah tampil dalam 11 pertandingan di Serie A. Dalam kesempatan itu ia mencetak tiga gol dan menyumbang satu assist. Andilnya yang paling mencolok ialah saat Inter Milan menekuk Benevento 1-2 di pekan ke-7. Ia menjadi penentu kemenangan I Nerazzuri berkat dua gol yang diborongnya. Terakhir dalam laga Coppa Italia melawan Pordenone, ia bermain selama 74 menit.

Kondisi ini pun membuat performa Brozovic tetap stabil. Walaupun tidak menjadi pilihan utama dalam starting line-up, Spalletti selalu mengikutsertakannya dalam setiap pertandingan. Dengan demikian, asanya untuk dipanggil Timnas Kroasia untuk tampil di Piala Dunia 2018 tetap terjaga.

Satu hal lagi, sejak Spalletti menangani Inter, isu kepergian Brozovic juga tak pernah terdengar lagi. Padahal sebelumnya, tepatnya di rentang Maret hingga Mei lalu, beberapa kali ia sempat dirumorkan bakal pindah ke Liga Inggris. Chelsea dan Manchester United merupakan klub yang paling meminatinya.

 

5 dari 5 halaman

4. Joao Mario

4. Joao Mario

Satu pemain lagi yang perlu diperhatikan kebangkitannya adalah Joao Mario. Meskipun tidak signifikan, setidaknya ia masih diberi jatah bermain yang memadai. Dalam 16 pekan yang sudah bergulir, empat kali ia diturunkan sebagai starter, dan tujuh kali dari bangku cadangan. Total ia menyumbang lima assist dari seluruh kesempatan tersebut.

Meski demikian, posisi Mario belum benar-benar aman. Ia masih memungkinkan untuk dilepas di bursa transfer Januari atau di akhir musim nanti bila terus seperti sekarang. Karena itu, gelandang yang direkrut dari Sporting CP seharga 40 juta euro itu dituntut harus bisa mengerahkan kemampuan terbaiknya demi keberlanjutan kariernya di San Siro.

Sampai sejauh ini, Mario masih kalah bersaing dengan gelandang-gelandang anyar seperti Matias Vecino dan Borja Valero. Terkadang ia juga masih dinomorduakan setelah Roberto Gagliardini. Tuntutan itu juga sekaligus demi mengamankan posisinya di Timnas Portugal.

Di bursa transfer musim panas lalu, Inter Milan hampir melepas Mario ke Paris Saint-Germain. I Nerazzuri dikabarkan ingin menukarnya dengan gelandang milik raksasa Prancis itu, yakni Javier Pastore. Namun rumor itu meredup seiring bergulirnya musim ini. (Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.