Liputan6.com, MotoGP 2017 menjadi musim perdana yang mengecewakan bagi Jorge Lorenzo bersama Ducati. Digadang-gadang bakal menjadi pesaing dalam perebutan status juara dunia, Lorenzo justru meraih hasil memalukan.
Banyak yang mempertanyakan keputusan berani Lorenzo saat meninggalkan Yamaha demi bergabung ke Ducati untuk MotoGP 2017. Padahal, Lorenzo dan Yamaha adalah kombinasi tepat yang menghasilkan tiga gelar juara dunia.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Ducati dikenal sebagai motor yang sulit ditaklukkan. Bahkan, Valentino Rossi pun tak bisa melakukannya. Meski begitu, Lorenzo tetap menjadikan hijrah ke Ducati sebagai sebuah tantangan baru.
Hasilnya pun benar-benar memalukan untuk seorang Lorenzo. Tak satu pun kemenangan yang didapat dari 18 balapan. Hanya tiga podium yang bisa diraih sepanjang musim lalu. Ia pun harus mengakhiri musim dengan finis di urutan ketujuh.
Meski begitu, pembalap pengganti Ducati, Michele Pirro meyakini Lorenzo akan bangkit pada MotoGP 2018. Sebagai rekan setim, ia begitu optimistis akan melihat Lorenzo yang berbeda dari musim lalu.
"Saya senang diizinkan bekerja selama setahun bersama Andrea Dovizioso dan Jorge. Itu sangat membantu perkembangan mesin. Jadi kami bisa mengungkap masalah balapan demi balapan. Saat kami bekerja bersama, semuanya menjadi lebih baik. Kami melihat Jorge yang berbeda tahun ini dari sebelumnya," kata Pirro, dilansir Speedweek.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Juara Sejati
Bagaimana pun hasil yang didapat pada musim lalu, Lorenzo tetap seorang pembalap hebat. Pada paruh kedua musim, pembalap 30 tahun itu juga memperlihatkan peningkatan yang signifikan dalam hal kecepatan.
Peningkatan itu adalah dampak positif dari kehadiran fairing anyar Ducati. Manfaat dari fairing aerodinamis ini adalah menghasilkan lebih banyak downforce (gaya tekan ke bawah) yang membuat Lorenzo memiliki perasaan lebih baik pada bagian depan motor.
Advertisement
Namun, fairing ini juga memiliki kelemahan. Hal itu membuat kecepatan Desmosedici sekitar 7 km/jam. Namun secara keseluruhan, keuntungan yang didapat jauh lebih banyak dari kekurangannya.
"Ia adalah juara sejati dan ia bisa menjadi lebih baik dan lebih baik. Ia mampu memecahkan beberapa masalah. Setelah sembilan tahun bersama Yamaha, tak mudah menguasai perubahan ini. Tapi sekarang ia memiliki kecepatan untuk meraih kemenangan," ungkap Pirro.
Advertisement
Rapor Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
Advertisement
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.