Sukses

KALEIDOSKOP: 6 Momen Terbaik Olahraga Indonesia

Olahraga Indonesia mengalami lika-liku sepanjang 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga Indonesia mengalami lika-liku sepanjang 2017 lalu. Namun, di balik itu tetap ada beberapa momen terbaik yang dialami Indonesia.

Beberapa atlet dari cabang-cabang olahraga tertentu sukses membanggakan Tanah Air. Bahkan, di antaranya sukses memecahkan rekor di Asia Tenggara. Performa timnas Indonesia U-16 juga sangat mengagumkan.

Begitu juga di cabang tinju. Daud Yordan beberapa waktu lalu juga sukses jadi buah bibir usai pukul KO petinju asal Thailand, Campe Phayom.

Singkat kata, selain timnas Indonesia U-16, sejumlah atlet Indonesia masih mampu bicara di ajang Asia bahkan dunia. Ini tentu bisa jadi modal besar bagi olahraga Indonesia untuk kembali menoreh prestasi gemilang di tahun 2018.

Berikut Liputan6.com mencoba merangkum enam momen terbaik olahraga Indonesia sepanjang 2017:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Kevin/Marcus Juara All England

Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berpose setelah mengalahkan pasangan Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen pada laga final All England Open 2017 di Birmingham, Ingggris. (AP Photo/Rui Vieira)

Kevin/Marcus sukses tampil melejit sepanjang 2017. Aksi gemilang mereka dimulai kala sukses merebut juara All England 2017. Gelar ini memulai kegemilangan mereka sepanjang tahun.

Usai juara itu, keduanya tak terbendung. Kevin/Marcus sukses memenangi India Super Series, Malaysia Super Series, Korea Super Series Premier, hingga akhiri tahun dengan tiga gelar beruntun, yaitu di China, Hong Kong, dan Super Series Finals.

 

3 dari 7 halaman

Daud Yordan Pukul KO Campe Phayom

Sebuah straight kanan Daud tepat mengenai kepala Campee Phayom, sehingga terjatuh pada ronde kedua di OCBC Arena, Singapura, Sabtu (25/3/2017). Daud Yordan menang KO atas petinju berusia 19 tahun tersebut. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Daud Yordan tampil istimewa pada pertarungan non-gelar di OCBC Arena, Singapura, 15 Maret 2017. Bukan sekadar menang, dia juga memukul KO petinju Thailand, Campe Phayom.

Bahkan, Daud menjatuhkan sang lawan pada ronde kedua. Meski pertarungan non-gelar, tapi banyak yang berdecak kagum sebelum pertandingan utama, perebutan gelar juara kelas welter (66,6 kg) WBC Silver antara juara bertahan Charles Manyuchi dari Zimbabwe melawan penantang Quadratillo Abduqaxorov dari Uzbekistan

 

4 dari 7 halaman

Dihelatnya Liga 1 2017

Pemain tengah Bhayangkara FC, Paulo Sergio M Goncalves (kanan) berebut bola dengan gelandang Persib, Kim Jeffrey Kurniawan dilanjutan Liga 1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dihelatnya Liga 1 2017 menjadi penanda era baru sepak bola Indonesia. Sebab, ini adalah kompetisi resmi pertama sepak bola Indonesia usai sanksi FIFA.

Meski sanksi FIFA dicabut 2016, tapi kala itu Indonesia cuma disuguhi kompetisi independen bertajuk Indonesia Soccer Championship. Bhayangkara FC sukses menjadi yang terbaik di Liga 1 2017.

 

5 dari 7 halaman

Timnas U-16 Lolos ke Piala Asia

Aksi Pemain Timnas Indonesia U-16, Amanar Abdilla (tengah) melewati adangan pemain Timor Leste U-16 pada laga grup G Piala AFC U-16 di Stadion Rajamangala, Bangkok. (Bola.com/PSSI)

Timnas Indonesia U-16 sempat mengecewakan harapan publik setelah gagal total pada Piala AFF U-15 2016 lalu. Namun, mereka langsung membuktikan diri.

Indonesia yang kala itu bergabung bersama tuan rumah Thailand, Timor Leste, Laos, dan Kepulauan Mariana di Grup B sukses melejit. Pasukan Fakhri Husaini itu jadi jawara grup dan bahkan pemainnya, Sutan Zico, jadi top skorer dengan catatan 10 golnya.

 

6 dari 7 halaman

Timnas U-19 dan Timnas U-22 Peringkat Ketiga

Gelandang Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, berusaha melewati pemain Korea Selatan (Korsel) pada kualifikasi Piala Asia U-19 2018. (AFP/Kim Doo-Ho)

Tak banyak yang berharap Timnas U-19 pada PIala AFF U-18 2017 ini usai era Evan Dimas dkk. Namun, Egy Maulana Vikri sukses membuat secercah harapan.

Mereka sukses menjadi juara ketiga gelaran tersebut. Bahkan Egy Maulana sukses menjadi top skorer dengan catatan tujuh golnya.

Timnas U-22 pun demikian. Sebenarnya diakui memang sempa ada harapan besar pasukan Luis Milla bisa sudahi gelar emas di SEA Games. Namun mereka gagal, meski sangat impresif di babak grup.

Akan tetapi, Timnas U-22 setidaknya pulang tidak dengan tangan kosong. Garuda Nusantara berhasil kalahkan 3-1 Myanmar pada perebutan juara ketiga

 

7 dari 7 halaman

Pemecahan Rekor Cabor Renang SEA Games

I Gede Siman Sudartawa (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

I Gede Siman tampil begitu istimewa pada gelaran SEA Games 2017 lalu. Dia bahkan sukses memecahkan rekor pada cabor renang gaya punggung.

Atlet asal Bali itu mencatatkan waktu hanya 25,20 detik. Raihan itu mengalahkan atlet Singapura Quah Zhen Weng dengan waktu 25,27 detik.

Pada SEA Games 2017, dia sukses mengalungkan dua medali emas. Selain gaya punggung, dia raih emas pada nomor 4x100 meter.

Eka Setiawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.