Sukses

MotoGP: Zarco Ogah Tunggu Rossi Pensiun

Zarco memilih untuk fokus dengan Yamaha Tech 3 ketimbang menunggu Rossi pensiun.

Liputan6.com, Jakarta - Johann Zarco tidak ingin terlalu menghabiskan banyak energi hanya untuk menunggu kepastian mengenai masa depan Valentino Rossi di tim Movistar Yamaha. Pembalap Tech3 itu lebih tertarik untuk menatap gelaran MotoGP yang bakal berlangsung pada Maret mendatang.

Zarco sejak lama masuk dalam daftar kandidat pengganti Rossi di tim Yamaha pada 2019 mendatang. Hal ini tak lepas dari penampilan apiknya selama menjalani debut di kelas utama musim lalu.

Sewaktu Rossi absen di musim lalu lantaran mengalami cedera, Zarco pun sempat berbangga hati ketika namanya disebut merupakan pembalap yang pantas untuk mengisi kekosongan tersebut. Namun, tim Yamaha pada akhirnya yang mempunyai kekuasaan untuk memilih pembalap pengganti.

Yamaha pun lantas memilih pembalap asal Jepang untuk menggantikan peran Rossi di dua balapan. Dari pengalaman itulah, Zarco tak ingin terlalu memikirkan soal pemilik nomor 46 itu.

Apalagi pembalap yang dikenal dengan julukan The Doctor itu justru semakin tertantang untuk menggenapi gelar ke-10 sepanjang kariernya di tahun ini. Karena itu, Zarco tidak ingin terlalu banyak menghabiskan energi dengan menunggu kabar tentang masa depan Rossi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menanti Rossi

Helm Valentino Rossi dengan corak Occhio atau 'Sang Mata' pakai di Mugello pada 2011.(rossihelmets.com)

Yamaha disebutnya tak akan pernah menggantikan Rossi. Itu selama Rossi masih betah untuk membalap di lintasan MotoGP.

"Saya tidak ingin memikirkan tentang keputusan masa depan Rossi. Fakta bahwa saya bisa mengganti Valentino Rossi di Yamaha pada 2019? Semua orang sudah membicarakannya, tapi Yamaha sedang menunggu keputusan Rossi," jelas Zarco seperti dikutip dari Omnisport, Selasa (9/1/2018).

Zarco menambahkan, semasa kecil dirinya selalu bermimpi bisa melawan Rossi, entah itu hanya dalam permainan game atau di lintasan balap yang sebenarnya.

"Saya selalu bermimpi bisa bermain PlayStation bersama Valentino atau melawannya. Sekarang saya justru menjadi lawan yang sebenarnya, dan saya selalu menaruh hormat kepadanya karena kejeniusan dan usianya," terang Zarco.

3 dari 3 halaman

Jasa Rossi

Tampil apik sepanjang musim, Johann Zarco dinobatkan sebagai Rookie of the Year MotoGP 2017. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Namun, Zarco juga tak lepas dari komentar negatif. Itu karena ia memiliki gaya balap yang terbilang kelewat agresif. Dari banyak pembalap, Valentino Rossi adalah yang paling sering melemparkan kritik kepada Zarco.

"Ia lah yang membuat orang lain dikenal. Hal ini terjadi di awal musim ketika ia berkata 'Zarco membosankan. Ia masih seperti di Moto2. Kita tak bisa melakukan hal seperti itu di MotoGP'," kata Zarco, dilansir Caradisiac Moto.

Di musim lalu, setidaknya ada dua insiden yang melibatkan Zarco dan Rossi. Insiden pertama antara Zarco dan Rossi terjadi pada MotoGP Austin 2017. Keduanya bersenggolan saat berebut posisi ketiga pada lap ketujuh. Di tikungan ketiga, Zarco mencoba menyalip Rossi hingga senggolan tak bisa dihindarkan.

Rossi yang tak ingin terjatuh terpaksa memotong lintasan di tikungan keempat MotoGP Austin. Pada akhirnya, Rossi harus mendapat penalti 0,3 detik meski tak memengaruhi kesuksesannya mengamankan posisi kedua MotoGP Austin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.