Sukses

FIFA Ancam Bekukan PSSI

Campur tangan pemerintah dalam pemilihan ketua umum PSSI membuat FIFA bereaksi. Mereka menyurati PSSI dan mengancam akan membekukan organisasi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: PSSI terancam sanksi tegas dari Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) yaitu dibekukan keanggotaannya seiring dengan kemelut yang terjadi dalam tahapan pencalonan Ketua Umum PSSI. Terlebih jika ada campur tangan dari pemerintah.

Anggota Komite Etik FIFA Suryadharma Dali Tahir, baru-baru ini, mengatakan, dengan adanya kemelut tersebut, FIFA langsung merespons. Salah satunya dengan mengirimkan surat elektronik yang berisi penolakan campur tangan pemerintah.

"Jumat malam (25/2), PSSI langsung menerima surat elektronik dari FIFA. Isinya menolak intervensi pemerintah dan itu adalah peringatan dari FIFA," katanya saat dikonfirmasi.

Surat dari FIFA diklaim telah diterima PSSI setelah Komite Banding Pemilihan mengumumkan penolakan materi banding dari dua bakal calon Ketua Umum PSSI yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro. Selain menolak banding, Komite Banding yang diketuai oleh Tjipta Lesmana itu juga menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie sebagai calon Ketua Umum PSSI.

Dengan demikian, hingga saat ini belum ada calon yang akan maju pada bursa pemilihan di Kongres Empat Tahunan PSSI di Bali, 26 Maret nanti. Selama masa banding, terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa dari pro perubahan maupun massa yang menghendaki kepengurusan PSSI saat ini tetap bertahan. Bahkan aksi itu diwarnai dengan gesekan antar kelompok peserta aksi.

Menurut Dali Tahir, sesuai dengan jadwal yang ada, pembahasan kasus PSSI akan dilakukan 1 Maret nanti. "Indonesia sebenarnya tidak masuk agenda. FIFA akhirnya menyiapkan waktu khusus untuk emergency meeting setelah ada intervensi pemerintah. FIFA juga menyayangkan adanya bentrokan antarpeserta aksi.

FIFA punya bukti semua kejadian. Sekarang semua menunggu hasil rapat tersebut. Dali Tahir menjelaskan, pembekuan keanggotaan oleh FIFA biasanya akan diberikan jika pemerintah terus reaktif dalam menyikapi kasus yang terjadi di tubuh asosiasi sepakbola, termasuk PSSI.

"Kami hanya bisa prihatin. Rapat 1 Maret sebenarnya mengevaluasi kasus Brunei dan beberapa negara yang punya catatan khusus. Kalau sudah ada kondisi seperti itu, FIFA biasanya langsung memberlakukan suspend (pembekuan red). Rapat darurat tersebut khusus membahas kondisi terakhir di Indonesia. Untuk kasus LPI telah ditutup," kata Dali.

Jika FIFA benar-benar akan memberikan suspend kepada PSSI bisa dipastikan timnas sepak bola Indonesia tidak bisa tampil pada pertandingan internasional, termasuk pada SEA Games yang akan digelar di Tanah Air akhir tahun nanti.(Ant/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini