Sukses

Piala Presiden 2018: PSMS Ingin Asah Mental

Pelatih PSMS Medan menyebut persaingan grup A Piala Presiden bakal berjalan ketat.

Liputan6.com, Jakarta - PSMS Medan masuk dalam "grup neraka" di Piala Presiden 2018. Mereka tergabung bersama tuan rumah Persib Bandung, Sriwijaya FC dan PSM Makassar di Grup A.

Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman mengatakan persaingan grup A Piala Presiden bakal berjalan ketat. Bahkan, kata dia, semua tim memiliki peluang lolos yang tidak jauh berbeda.

Namun dalam turnamen ini tim berjuluk Ayam Kinantan hanya ingin membentuk mental para pemain mereka. Pasalnya skuat PSMS banyak dihuni muka baru berusia muda.

"Awalnya hampir tidak jadi ikut, bertemu grup yang berat. Tapi kami memutuskan untuk ikut Piala Presiden untuk menambah pengalaman pemain. Persib tuan rumah, Sriwijaya, PSM berat juga."

Dia menambahkan, "Untuk PSMS untuk melihat kesiapan pemain jelang kompetisi apalagi mayoritas pemain kami muda, banyak dibawah 20 tahun."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bumbu Turnamen

PSMS Medan uji kemampuan di Piala Presiden. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Disinggung soal bakal bertemu dengan Rahmad Darmawan dan Makan Konate di Sriwijaya serta Persib Bandung, pria yang akrab disapa Djanur ini menilai hal tersebut akan menjadi bumbu turnamen.

Seperti diketahui Djanur sempat menjadi asisten pelatih Rahmad Darmawan di Pelita Jaya sedangkan bersama Persib, Djanur sukses meraih berbagai gelar termasuk ISL 2014.

"Nostalgia lah pastinya apabila ketemu Persib sama mantan anak asuh ada di Sriwijaya," ucap Djanur. 

3 dari 3 halaman

Ujian Sesungguhnya

Bagi PSMS, Piala Presiden 2018 memang bisa dijadikan ajang ujian sesungguhnya. Maklum, musim depan, mereka akan kembali tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.

PSMS promosi dari Liga 2 usai menjadi runner up di Liga 2 2017. Di final, ketika itu, mereka dikalahkan Persebaya Surabaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.