Sukses

Pilihan Stefer Rahardian saat Jenuh di Sasana

Stefer Rahardian memiliki cara sendiri guna membuang jenuh.

Jakarta - Usia tak lagi muda, namun semangat yang keluar seolah masih memberi gambaran kalau si empunya jiwa memiliki rasa yang terus berkobar. Sibuk berlatih, seolah melupakan rasa letih demi menggapai cita-cita sebagai juara dunia Mix Martial Arts (MMA) ONE Championship.

Baca Juga

  • Cara Pandang ONE Championship Terhadap Potensi MMA di Indonesia
  • Stefer Rahardian Siapkan Strategi Khusus Jelang Laga MMA
  • Sosok yang Membuat Stefer Rahardian Punya Spirit Jadi Juara Dunia

Sejak bangun tidur, ia memiliki kegiatan rutin, yakni pemanasan agar tubuh bugar dan siap diajak kompromi selama melakoni sesi latihan. Ragam kegiatan dikombinasikan, mulai dari lari, bersih-bersih kamar sampai berkeliling di sekitar tempat tinggal.

Setelah berlatih, ia tak langsung pulang. Sekadar bersenda gurau, karena lelah berlatih tiga kali sehari dengan durasi total enam jam, menjadi obat paling mujarab. Berstatus 'sibuk' juga menjadi obat yang paling mujarab guna menghilangkan rasa kangen terhadap ibunda tercinta di Jakarta.

Itulah sekelumit tentang putaran hidup 'reguler' Petarung Mix Martial Arts (MMA) ONE Championship asal Indonesia, Stefer Rahardian. Saat ini, ia sedang berstatus siswa yang menempa ilmu demi persiapan menuju pertarungan menentukan kontra petarung MMA ONE Championship asal Pakistan, Muhammad Imran.

Duel dua petarung hebat tersebut bakal menjadi bagian dari event bertajuk 'ONE: Kings of Courage', di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2018). Bagi Stefer Rahardian, pertempuran tersebut menjadi jembatan menuju gelar juara dunia.

Maklum, jika mampu melewati adangan Imran, Stefer Rahardian bakal langsung bersua juara dunia kelas terbang MMA ONE Championship. Artinya, laga kontra Imran menjadi langkah menentukan apakah impiannya menjadi raja dunia kelas terbang MMA ONE Championship, bisa terpenuhi.

"Saya tahu jalan itu sangat terjal, dan membuatku tak boleh lengah sepersekiandetik-pun. Imran petarung hebat, dan karena itulah saya berlatih keras agar seluruh aspek sebagai petarung bisa saya kuasai," jelas Stefer Rahardian, kepada Bola.com, Kamis (11/1/2018) malam, di Badung, Bali.

Namun, layaknya rutinitas, selalu saja ada waktu di mana Stefer Rahardian merasakan jenuh atau hambar saat memukul sansak atau sekadar membanting rekan berlatih. Bagi Stefer Rahardian, hal itu menjadi kewajaran karena beberapa kali mengalami suasana seperti itu.

Apalagi kini ia berlatih jauh dari kota tempat tinggalnya. "Beberapa kali saya merasakan itu, tapi tim pelatih seolah mengerti tentang apa yang dirasakan anak asuhnya. Karena itu selalu saja ada cara terbaik agar bisa mengembalikan 'mood' berlatih," sebut Stefer Rahardian.

Stefer Rahardian beruntung karena memiliki rekan-rekan yang berasal dari berbagai negara selama ikut berlatih di Bali MMA Club, Badung, Bali. "Mereka memiliki cerita masing-masing, terutama dari pengalaman, dan biasanya kami saling bertukar cerita yang membuat suasana kembali ceria," sebutnya.

Selain mendengar cerita dari sesama rekan berlatih atau tim pelatih di Bali MMA Club, Badung, Bali, Stefer Rahardian punya cara sendiri. Suasana Bali yang menjadi destinasi pariwisata, membuatnya punya 'seabreg' cara untuk menyegarkan kondisi fisik serta mental.

"Biasanya saya memilih hang-out atau sekadar nongkrong di lokasi yang ramai. Tak jarang saya memilih untuk memilih lokasi yang sepi, sekadar berkonsentrasi agar bisa mendapatkan kondisi terbaik," ungkap Stefer Rahardian.

Menurut Pelatih Stefer Rahardian, Don Carlo-Clauss, mengaku memiliki formula khusus agar Stefer Rahardian berada dalam titik seimbang menuju pertarungan menentukan kontra Muhammad Imran. Baginya, Stefer Rahardian adalah sosok pekerja keras yang justru jarang jenuh atau merasa hambar dalam berlatih.

"Dia sangat profesional, terutama dari sisi disiplin. Saya mantan petarung, sehingga tahu bagaimana suasana jenuh atau kurang bersemangat. Saya pikir kami bisa menemukan formula tepat,"kata Don Carlo.

Pelatih yang berasal dari New York, Amerika Serikat (AS) tersebut menganggap Stefer Rahardian tak memiliki kelemahan sehingga kansnya tergolong besar menekuk Imran. "Tak ada titik rawan, artinya lawan yang sesungguhnya adalah dirinya sendiri," sebut Don Carlo.

Bagi Sahabat Bola.com yang ingin melihat aksi Stefer Rahardian, jangan lupa saksikan siaran langsungnya di SCTV dan live streaming di Vidio.com. Selain itu, Sahabat Bola.com bisa hadir dan ikut menjadi saksi sepak terjang petarung MMA ONE Championship asal Indonesia tersebut di Jakarta Convention Centre, Sabtu (20/1/2018).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.