Sukses

UEFA Bakal Memperbarui Aturan Financial Fair Play

UEFA berniat membarui aturan Financial Fair Play demi menjaga keuangan klub.

Nyon - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berniat memperbarui aturan Financial Fair Play (FFP). Hal itu dilakukan demi membantu keuangan klub.

Aturan FFP menjadi topik pembicaraan dalam beberapa musim terakhir. Sebagian pihak menganggap aturan tersebut kurang efektif karena masih banyak klub yang menghamburkan uang pada bursa transfer pemain.

Dalam beberapa musim terakhir, sejumlah rekor pembelian pemain terpecahkan secara bergantian. Teranyar, Paris Saint-Germain (PSG) mendatangkan Neymar dengan dana 222 juta euro (Rp 3,61 triliun).

Hal itu mungkin terjadi karena FFP menghitung neraca keuangan selama tiga musim. Klub diperbolehkan merugi hingga 30 juta euro (Rp 488 miliar), tetapi jumlah itu dihitung dalam tiga musim terakhir.

Situasi tersebut membuat FFP rawan untuk dicurangi. Alhasil, UEFA mempertimbangkan untuk meluncurkan aturan baru yang ditengarai bakal bernama FFP 2.0. Mereka berharap tata tertib anyar itu dapat menghentikan pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatan.

Dalam aturan baru UEFA itu, setiap klub tidak boleh punya selisih lebih dari 100 juta euro (Rp 1,62 triliun) antara pembelian dan penjualan pemain. Sebagai contoh, jika PSG menghamburkan 420 juta euro (Rp 6,83 triliun) untuk membeli pemain, mereka harus menghasilkan 320 juta euro (Rp 5,21 triliun) dari aktivitas transfer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aturan Pendaftaran Pemain

Selain FFP 2.0, UEFA juga berencana membuat aturan baru tentang kepemilikan pemain. Badan sepak bola tertinggi di Eropa itu berharap dapat membatasi setiap klub hanya memiliki 25 pemain profesional.

Hal itu demi melindungi hak-hak para pemain. Bukan rahasia umum jika klub-klub Premier League seperti Chelsea dan Manchester City kerap memiliki lebih dari 60 pemain untuk dipinjamkan.

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan kedua aturan tersebut diterapkan. Namun, UEFA berharap aturan itu bisa berlaku pada musim 2018-2019.

Selain itu, belum diketahui pula sanksi jika melanggar kedua aturan itu. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan sanksi yang diterapkan sama seperti saat ini, mulai dari larangan mendaftarkan pemain hingga dicoret dari komepetisi Eropa.

Menurut harian Le Parisien, Dewan Eksekutif UEFA bakal terlebih dulu melakukan pemungutan suara pada rapat tahunan 24 Mei 2018 mendatang.

Sumber: Marca

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.